KBRN, Medan: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi secara resmi telah mengukuhkan sekaligus memberangkatkan kontingen Sumut yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Berlangsung di Wisma Atlet Pemprovsu, Jalan Pancing Medan, Minggu (19/9/2021).
Edy memastikan, bahwa sampai saat ini Papua masih aman untuk pelaksanaan PON. Sehingga, Edy mengingatkan seluruh atlet untuk tidak khawatir dengan keamanan di Papua.
“Kami Forkopimda yang ada selalu mensupport kalian. Bahkan kami nanti akan datang ke tempat kalian berperang (PON). Kalau pertempuran di daerah yang belum aman itu perang menggunakan senjata untuk mempertahankan harga diri. Ini kita akan berperang di daerah yang aman. Inilah olahraga,” pesan Edy.
Meski diakui Edy, PON kali ini tentu berbeda dengan sebelumnya. Keterbatasan akomodasi dan transportasi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh kontingen, tidak hanya Sumut.
Namun, Edy menegaskan hal itu bukan menjadi alasan bagi atlet untuk tidak berprestasi.
“Di sana tidak seperti di provinsi lain. Terkhusus akomodasi, begitu sulit akomodasi. Saya tidak cerita kenapa itu, tetapi itu adalah berlaku sama kepada seluruh provinsi untuk tidak dikeluhkan, tetapi dilaksanakan. Tidak dijadikan suatu alasan,” ujarnya.
Gubsu juga berpesan kepada atlet untuk bisa tampil maksimal pada PON nanti, atau minimal bisa mengerahkan kemampuannya secara total seperti apa yang sudah diberikan pelatih.
Meski bukan perkara mudah, namun optimisme tinggi harus tetap ditanamkan pada diri masing-masing atlet.
“Populasi kita di Indonesia urutan keempat terbesar. Saya percaya kita bisa berbuat yang terbaik untuk Sumut. Sumut ini tidak akan menjadi Sumut yang bermartabat kalau kalian tidak bisa mengembaikan kehebatan, kekuatan, dan kemampuan yang pernah dilakukan oleh senior,” tuturnya.
Edy mengatakan, saat ini prestasi olahraga Sumut memang tidak sebaik dari tahun 70 atau 80 an, yang pernah masuk dalam tiga besar perolehan medali di ajang PON. Edy berharap pada PON kali ini, Sumut bisa bersaing dengan provinsi lain.
“Tahun 70 an dan 80 an Sumut ini berada di lingkaran tiga dalam perolehan medali setiap pelaksanaan PON. Saat ini posisi kita diurutan ke sembilan. jauh dari apa yang pernah diperoleh pendahulu kita,” akui Gubsu.
Demi menjalamin keamanan dan kelancaran kontingen Sumut selama di Papua, Pemprovsu telah meminta pendampingan personel polisi dari Satbrimob Polda Sumut mulai dari keberangkatan hingga kembali lagi ke daerah.
“Fasilitas di Papua sangat terbatas, terkhusus para pendukung ini. Atlet saja itu sudah menggunakan barak tentara, kepolisian, yang digunakan untuk pelaksanaan PON. Sudah ada petugas pengamanan, baik itu dari dalam petugas Papua, juga pasukan yang dikirim dari luar Papua. Bukan untuk operasi, tetapi untuk mengamankan pelaksanaan PON,” kata mantan ketua PSSI ini.
PATUHI PROKES DAN MALARIA
Sementara untuk keberangkatan kontingen ke Papua, kelompok pertama mulai berangkat pada 20 September ke Kabupaten Mimika. Sedangkan keberangkatan terahir pada 8 Oktober. Direncakan kontingen akan tiba kembali di Sumut pada 17 Oktober.
Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis mengatakan, ada beberapa hal yang patut disiapkan para atlet dan official yang berangkat ke Papua.
Selain menerapkan prokes secara ketat dalam pandemi Covid-19, mereka juga bisa mengantisipasi ancaman virus malaria. Maka, pihaknya telah membekali lotion anti nyamuk bagi seluruh kontingen selama berada di tanah Papua.
“Semua yang kesana sudah vaksin dua kali, kemudian PCR. Di sana ada tim kesehatan kita juga. Di sana yang kita hadapi juga malaria. Kita sudah sediakan lotion 24 jam harus dipakai. (Suntik) kalau itu ada dampak atau efek kepada atlet, maka kami pakai lotion,” kata John.
Sedangkan untuk petugas keamanan, pihaknya mendapat bantuan pendampingan dari personel Brimob Polda Sumut, total berjumlah 24 personel. Mereka nantinya bertugas mengawal sekaligus mendampingi para atlet selama di Papua, termasuk di venue cabang olahraga.
“Kita dapat bantuan dari Polda pengamanan, setiap kita bertanding ada pendampingan dari Polda Sumut yang di bawa kesana untuk setiap cabor. Cuma, di Papua sekarang aman, hanya saja bantuan dari Polda ini lebih memberikan rasa aman kepada atlet,” ujar John.
Terkait target PON kali ini pihaknya hanya bisa menjanjikan minimal bisa mempertahankan peringkat pada PON 2016, yakni berada di posisi 9 besar. Hal itu dinilai wajar, mengingat banyak tertundanya program selama pelatda cabor, mulai dari peniadaan Try out hingga training camp ke luar daerah.
“Kita target bertahan saja, karena sampai sekrang kita tidak tahu dimana posisi kita. karena 2 tahun kita mempersiapkan tidak ada ujicoba. Tidak ada try out, try in maupun training camp. tapi, ini semua mengalami hal yang sama. Cuma bedanya, kita di sini selalu ujicoba kelasnya di bawah kita. tapi gadak masalah,” cetusnya.
SIAGAKAN 24 PERSONEL
Sementara Kapolda Sumut, Irjen Pol panca Putra, pihaknya telah menyiapkan 24 personel dari Satbrimob untuk mengawal kontingen Sumut selama berada di Papua. Para personel akan dibagi ke wilayah yang memiliki venue PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
“Dalam rangka kegiatan PON 2020 di Papua, kita menyiapkan personel dari Brimob untuk mengamankan para atlet, official, dan semuanya. Dibagi tiga wilayah dan personel kita yang ditugaskan sebanyak 24 orang dan sudah kita bagi ke tiga wilayah yang menjadi tempat pelaksanaan perlombaan,” kata Kapolda Sumut.
Pengawalan ini merupakan prosedur dari pemerintah agar kegiatan bisa berjalan aman dan kondusif. Pengawalan ini sekaligus memberikan rasa aman kepada para atlet dan kontingen yang berlaga. “Bahwa keamanan mereka itu dijaga, dijamin oleh kita semua sehingga mereka maksimal mengikuti perlombaan dan mencapai hasil yang maksimal,” kata Kapolda.
Lebih lanjut, Panca Putra menegaskan, pihaknya juga telah menyiapkan posko bagi personel untuk terus melakukan monitoring kegiatan yang diikuti para atlet selama di Papua. “Sekarang sudah berangkat 6 orang, tinggal 18 lagi yang disini dan secara bertahap. Kita juga sudah siapkan poskonya untuk melihat dan memantau serta pengawalan terhadap atlet yang bertanding. Mudah - mudahan semuanya aman dan tidak ada yang mengganggu,” yakin Kapolda.
Kontingen Sumut pada PON 2020 berkekuatan 349 orang, terdiri dari 186 atlet, 54 pelatih, offcial cabor 19 orang, official kontingen 56 orang, terapi 10 oran,g dan pengamanan 24 personel dari Polda Sumut. Sumut sendiri akan bertanding di 32 cabang olahraga. Sementara untuk keberangkatan pertama kontingen Sumut menuju Mimika pada 20 September dan keberangkatan terakhir pada 8 Oktober. (Joko Saputra)
Pewarta: Joko Saputra
Editor: Syarif Hasan Salampessy
Sumber: RRI