KBRN, Jakarta: Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja memprediksi, tingkat kerawanan Pemilu 2024 paling tinggi terjadi di wilayah Papua. Pernyataan tegas Bawaslu itu, berdasarkan data dari Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dikelola lembaganya.
"Kendala geografis, keamanan dan yang berkaitan dengan distribusi surat suara. Membuat indeks kerawanan pemilu di wilayah itu tinggi," kata Bagja dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Bagja menegaskan, sistem noken di Papua yang digunakan pada Pemilu 2024 harua diawasi ketat. Selain itu, Daerah Otonom Baru (DOB) di wilayah Papua yang perlu dukungan khusus dalam penyelenggaraan pemilu.
"Bawaslu bersama KPU sudah berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Untuk DOB, kita akan memperkuat penyelenggara di daerah baru tersebut," ucap Bagja.
Oleh sebab itu, Bagja menilai, Papua memiliki kekhususan tersendiri dalam penyelenggaraan pemilu. Termasuk, adanya biaya besar dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Contohnya, pada 2019 terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di sebuah daerah yang memiliki 91 orang pemilih. Memakan biaya mencapai Rp2 miliar karena transportasi ke desa tersebut hanya menggunakan helikopter, daerah itu berada di dalam pegunungan," ujar Bagja.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI