Anak asuh Suhendra Jamal itu kalah dengan skor 1-9. Satu-satunya gol dari tim futsal Kepri diciptakan oleh Jhonny melalui titik penalti.
Pertandingan yang disiarkan melalui TVRI dan sejumlah layanan streaming Youtobe itu berlangsung cukup seru dan keras. Tim lawan terlihat lebih mendominasi penguasaan bola atas tim futsal Kepri.
Baca juga: Futsal Kepri optimistis tembus semifinal PON XX Papua
Baca juga: Tim futsal Sulsel catat kemenangan perdana usai tekuk Maluku Utara 4-1
Selama babak pertama, sejumlah pemain dari kedua tim diganjar kartu kuning oleh wasit akibat melakukan beberapa pelanggaran serius.
NTB berhasil unggul tiga gol pada babak pertama. Kepri sebenarnya bisa memperkecil keunggulan tim lawan. Namun, dua kali hadiah penalti yang diberikan wasit akibat pelanggaran dilakukan pemain NTB, gagal dieksekusi dengan baik oleh pemain futsal dari Bumi Segantang Lada itu.
Pada babak kedua pertandingan, Kepri sempat berupaya menekan NTB dengan melakukan pressing ke jantung pertahanan lawan.
Keasyikan menyerang, Kepri justru dibuat kewalahan dengan serangan balik dari tim lawan. Akhirnya sembilan gol berhasil disarangkan tim NTB ke gawang Kepri. Kedudukan 9-1 untuk keunggulan NTB bertahan hingga laga usai.
"Lawan memang main lebih baik dari kita. Tapi kalau dua penalti gagal itu berbuah gol bagi Kepri, tentu ceritanya beda lagi," kata Ketua Satgas PON Kepri Buralimar.
Kendati begitu, Buralimar tetap bangga dengan perjuangan atlet-atlet futsal PON Kepri. Mereka sudah bermain maksimal, meski hasilnya belum sesuai harapan.
"Masih ada pertandingan melawan Kalimantan Barat. Saya yakin, atlet futsal kita mampu bangkit asal fokus dan semangat," katanya menambahkan.
Buralimar turut mengajak masyarakat Kepri mendukung sekaligus mendoakan tim futsal Kepri di PON XX Papua agar bisa lolos ke semifinal sesuai target awal.
Baca juga: Tim Futsal Papua kantongi kemenangan atas Sumut
Baca juga: Berawal dari bola kaki, Fuad kini jadi atlet atletik andalan Aceh
Baca juga: Mahfud harapkan pelaksanaan PON di Papua berjalan aman
Pewarta: Ogen
Editor: Bayu Kuncahyo
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).