KBRN, Jakarta: Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty mengkhawatirkan, teknologi Artificial Intelligence (AI) dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk membuat hoaks. Kecerdasan buatan itu, dinilai mampu memiliki suara hingga wajah mirip dengan individual aslinya.
"Karena AI itu kan mirip banget, suara aja mirip banget, jadi hati-hati dalam konteks ini menggunakan pengecekan cepat. Cek fakta misalnya, itu jadi penting dilakukan masyarakat Indonesia," kata Lolly dalam keterangan persnya, Senin (2/10/2023).
Terkait adanya dugaan bacaleg artis terlibat promosi judi online (judol), Lolly mengatakan, Bawaslu tunggu hasil pemeriksaan kepolisian. Bacaleg yang merasa dirugikan akibat informasi tersebut, diperkenankan melapor ke Bawaslu
"Kecuali, sebagai bacaleg melaporkan ke Bawaslu, merasa dirugikan, merasa dicemarkan nama baiknya, tentu Bawaslu melakukan kajian hukum. Nanti misalnya, menyarankan untuk melapor ke kepolisian, Bawaslu pasti akan merespons laporan," ucap Lolly.
Kemudian, Lolly mengaku, Bawaslu juga mengkhawatirkan marak terjadinya pertikaian atau sengketa antar bacaleg. Salah satu penyebab pertikaian itu, yakni kampanye hitam.
"Kita khwatirnya sengketa itu, pertikaian itu bisa antar bacaleg, belum apa-apa sudah saling kampanye hitam. Kalau menurut pasal 280 (UU Pemilu) kan jelas, menghasut nggak boleh, mengadu domba nggak boleh, mengancam, melakukan kekerasan juga," ujar Lolly.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: witokaryono
Sumber: RRI