KBRN, Palangka Raya : Ketua Bawaslu Palangka Raya Endrawati meminta masyarakat tidak mudah terbujuk rayu iming-iming uang pada pemilu 2024. Menurutnya, hal itu dapat merusak kualitas demokrasi.
Indrawati tidak memungkiri, money politic atau politik uang sudah mengakar di tengah masyarakat, namun Bawaslu berupaya meminimalisir. Maka dari itu diperlukan peran serta masyarakat menjadi pengawas potensi adanya jual beli suara dengan uang.
"Munculnya money politic tidak terlepas dari kondisi masyarakat terhimpit ekonomi. Itu dimanfaatkan peserta pemilu mencari keuntungan," kata Endra. Jumat (15/9/2023).
Sementara itu, Komisioner KPU Palangka Raya, Syairi Abdullah mengatakan, partisipasi pemilih diprediksi semakin meningkat tahun 2024. Ini karena lebih banyak pemilih pemula ikut serta ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Sebagian dari pemilih juga ada dari kalangan pensiunan anggota TNI dan Polri. Dengan begitu target nasional 70 persen lebih pemilih pasti akan tercapai.
"KPU gencar memberikan edukasi politik agar menjadi pemilih cerdas. Kami menghimbau kepada masyarakat, tidak mudah terbujuk dengan adanya praktek money politic,"
Menurutnya satu suara pada pemilu 2024 sangat menentukan masa depan bangsa. Ia juga meminta masyarakat harus berhati hati dengan berita hoaks dan ujaran kebencian melalui kampanye hitam yang merusak persatuan.
Pewarta: Edy Suroso
Editor: witokaryono
Sumber: RRI
