KBRN, Jakarta: KPU DKI Jakarta memastikan, validasi data jumlah DPT di ibu kota Indonesia ini mencapai 99,99 persen. KPU Jakarta mengatakan, peluang terjadinya kegandaan pemilih hanya 0,01 persen.
"Kita lakukan pembersihan kegandaan (pemilih), sehingga per DPT, kevalidan 99,99 persen. (Risiko) 0,01 persen itu kecil untuk terjadi kegandaan," kata Komisioner KPU DKI Jakarta Astri Megatari dalam acara diskusi 'Workshop Peliputan Pemilu 2024', di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Astri menjelaskan, KPU DKI Jakarta melakukan form pindah memilih untuk menghindari margin DPT ganda 0,01 persen. Jadi, pemilih tidak bisa langsung nyoblos jika sudah pindah dari domisili dalam alamat e-KTP.
"Hindari margin tadi tidak bisa memilih langsung ke domisili asal, urus form pindah memilih. Kalau tahun 2019 lalu namanya form A5, sekarang namanya form pindah memilih," ucap Astri.
Ke depannya, Astri mengimbau, masyarakat tidak dadakan dalam melakukan surat pindah memilih pada Pemilu 2024. Dalam pengalaman pemilu lalu, masyarakat selalu berbondong-bondong mengisi form A5 untuk bisa nyoblos di TPS.
"Kalau (misalnya) liburan ke Bali (tempat nyoblos) itu nggak bisa karena harus ada dokumen pendukung. Masyarakat jangan mepet-mepet, warga dateng ngurus form memilih di masa deadline, manfaatkan waktu panjang ini untuk mengurus," ujar Astri.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bara
Sumber: RRI
