RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Pendapatan Rendah, Mahfud Khawatirkan Potensi Transaksional dalam Pemilu

Pendapatan Rendah, Mahfud Khawatirkan Potensi Transaksional dalam Pemilu

9 Oktober 2023 08:43 WIB
Pendapatan Rendah, Mahfud Khawatirkan Potensi Transaksional dalam Pemilu
Menko Polhukam Mahfud MD saat berpidato di acara kuliah umum yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan UGM di ruang Bulaksumur, Gedung University Club, kampus UGM, Jumat (6/10/2023). (Foto: Website UGM)

KBRN, Jakarta: Menko Polhukam Mahfud MD mengkwahtirkan Pemilu 2024 cenderung ke arah transaksional atau politik uang. Dugaan utamanya, yakni pendapatan per kapita masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

Atas dasar itu, Mahfud menegaskan, suara masyarakat berpotensi dimanfaatkan 'dibeli' oleh politisi. Diharapkannya, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia naik menjadi 5.500 dolar Amerika Serikat.

"Pemilu kita nampaknya masih akan transaksional, karena pendapatan per kapita masih rendah. Demokrasi semakin baik, jika pendapatan per kapita naik 5.500 dolar Amerika Serikat, sekarang masih 4.500 dolar Amerika," kata Mahfud dikutip dari laman resmi UGM, Senin (9/10/2023).

Mahfud membeberkan, praktik politik transaksional tidak hanya terjadi jual-beli suara antara kontestan dengan pemilih. Namun, terjadi juga antar kontestan dan antar parpol.

"Sistem demokrasi di Indonesia belum sempurna. Namun saat ini demokrasi dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling baik," ucap Mahfud.

Di satu sisi, Mahfud menekankan, ketidaksempurnaan demokrasi di Indonesia dapat menimbulkan risiko besar bagi rakyat. Seperti, risiko salah memilih pemimpin, politik transaksional, hingga munculnya para pembohong yang suka memuji dirinya sendiri.

“Demokrasi tetap dianggap yang terbaik karena ada peran rakyat di situ secara berkala maupun reguler untuk memenuhi tuntutan. Dan kebutuhan masyarakat,” ujar Mahfud.

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI