KBRN, Jakarta: Dalam surat suara Pileg 2024 dipastikan, tidak ada tanda khusus caleg eks narapidana. Hal tersebut, diucapkan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
Hasyim mengatakan, putusam Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan mantan terpidana untuk mengikuti pesta demokrasi Pemilu 2024. Dengan catatan, sudah memenuhi masa jeda lima tahun pasca bebas murni.
"Enggak (diberikan tanda khusus), bagi yang mantan terpidana, sudah memenuhi masa jeda 5 tahun. Di UU (Pemilu) juga enggak ada ketentuan diberikan tanda, tidak ada," kata Hasyim dalam keterangan persnya, Sabtu (4/11/2023).
Terlebih, Hasyim mengungkapkan, semasa penetapan DCS (daftar calon sementara) KPU sudah meminta awak media mecermati. Pada DCT (daftar calon tetap) Pileg 2024, KPU telah menetapkan 9.917 caleg DPR RI dan 668 caleg DPD RI.
"Informasi tentang siapa-siapa namanya kan pada waktu habis penetapan dan pengumuman DCS kan sudah kami sampaikan. Supaya kemudian masyarakat bisa mencermati," ucap Hasyim.
Kemudian, Hasyim menjelaskan, diperbolehkannya mantan narapidana mengikuti Pemilu 2024 oleh MK dengan tambahan syarat. Tambahan syarar itu harus dipenuhi, agar caleh tersebut memenuhi syarat (MS).
"Untuk mantan terpidana oleh MK tetap diperbolehkan untuk nyalon, hanya saja ada tambahan syarat. Yaitu setelah yang bersangkutan bebas atau selesai menjalani masa pidananya, harus jeda 5 tahun," ujar Hasyim.
"Artinya sudah memenuhi masa jeda 5 tahun, berarti sudah MS. kemudian yang tidak memenuhui sudah dilakukan penggantian sejak pasca penggantian DCS."
Lalu, Hasyim mengaku, caleg DPD terdapat satu orang yang dicoret KPU. "Masa jedanya belum genap 5 tahun, itu ada satu orang di Sumatera Barat," kata Hasyim.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: witokaryono
Sumber: RRI