KBRN, Jakarta: Para tokoh lintas agama tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) menyerukan pesan damai dalam penyelenggaraan Pemilu. Selurub pihak diimbau mencegah peluang destruktif atau perselisihan berujung perpecahan bangsa.
"Karena kehidupan sosial, bermasyarakat, banyak macem problem kehidupannya. Problem ini jangan sampai mencuat, dan jangan sampai menjadi problem bangsa," kata Waketum MUI Marsudi Syuhud saat melakukan konferensi pers FPID, di Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
Marsudi mengharaokan, kehadiran FPID dijadikan forum para pemuka agama berdialog. Jika ada konflik terkait Pemilu 2024, bisa didamaikan melaluiruang-ruang memaafkan.
"Jangan asal berantem, beri ruang, ruang memaafkan, ruang dialog, diskusi. Bikin juga ruang tukar informasi, ruang klarifikasi, ruang ini harus ada," ucap Marsudi.
Karena itu, Marsudi menegaskan, FPID yang dipimpin tokoh lintas agama di Indonesia akan berjuang menyuarakan pemilu damai. Pihaknya memastikan, proaktif turun ke akar rumput.
"Ketika ada satu masalah, jangan sampai terjadi membesar, maka kita turun. Yang semacam ini tidak hanya di pusat, tapi sampai ke wilayah, punya tempat duduk bersama, sampai desa," ujar Marsudi.
Ke depannya, Marsudi mendorong, seluruh masyarakat hingga pemangku kepentingan menghormati dan mentaati aturan yang berlaku. Terutama, dalam persoalan penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Yakin kebersamaan ini dapat kehidupan bersama, bangsa Indonesia maju, kalau semua saling menghormari hukum. Seperti, berbangsa bernegara adalah melaksanakan sesuai aturan hukum yang sudah disepakati," kata Marsudi.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bara
Sumber: RRI
