"PON ini adalah agenda yang seharusnya menjadi pembinaan untuk olahraga nasional," kaya Yayuk Basuki dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA, Sabtu.
Mantan petenis nasional itu sangat mendukung dan berharap dengan adanya PON Papua, prestasi olahraga Indonesia dapat terus meningkat.
"IOA mendukung adanya pembibitan dan pembinaan untuk olahraga nasional secara keseluruhan dan berharap nanti akan muncul olympian-olympian yang lain. Mereka yang tampil adalah atlet muda dan ini menjadi cikal bakal masa depan daripada olympian kedepan," Yayuk menambahkan.
Yayuk Basuki adalah petenis legendaris Merah Putih yang pernah empat kali tampil di Olimpiade (1988, 1992, 1996 dan 2000).
Dia juga adalah peraih empat medali emas Asian Games. Satu di antara diraih pada sektor tunggal putri pada 1998 di Bangkok, Thailand.
Kemudian dua emas pada sektor ganda putri di Seoul Korea Selatan pada 1986 dan Asian Games 1990 di Beijing bersama Suzanna Wibowo.
Saat bertanding di Beijing 1990, Yayuk juga sukses meraih emas pada nomor ganda campuran bersama Hary Suharyadi.
Dalam karier profesional sebagai petenis, Yayuk juga punya prestasi mentereng. Sepanjang karier dia telah mengantongi enam gelar WTA dan 5 ITF. Perempuan asal Yogyakarta itu juga pernah menempati posisi 19 dalam daftar peringkat tenis dunia.
Dia juga nantinya akan andil dalam kirab obor PON Papua. Yayuk menyebut hadirnya para atlet senior legendaris di Papua akan turut memotivasi atlet-atlet muda untuk bisa lebih berprestasi.
"Olympian Indonesia sangat mendukung PON Papua. Kami hadir menjadi ikon dan atlet muda akan melihat bahwa kami sangat mendukung mereka. Jadi tugas kami juga adalah memotivasi atlet muda," pungkas Yayuk Basuki.
Baca juga: BI Bali kenalkan QRIS dan semangati atlet ke PON Papua
Baca juga: Jawa Timur punya skuad mumpuni pada cabang olahraga tenis PON Papua
Baca juga: Dukung PON XX Papua, AP I terus tingkatkan fasilitas transportasi
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).