KBRN, Jakarta: Pelatih tim sepak bola Papua Eduard Ivakdalam menyambut positif keputusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang melarang para pemain professional tampil di PON XX Papua 2021.
Mantan gelandang nasional itu mengaku hal itu merupakan langkah baik agar memberi kesempatan pemain amatir bisa menunjukkan kualitasnya.
"Kami setuju karena kesempatan pemain muda lainnya bisa berkembang. Ajang PON bisa dimanfaatkan untuk menunjukkan kualitasnya sehingga bisa dilirik klub-klub profesional Liga Indonesia," ujarnya Eduard Ivakdalam kepada RRI.co.id, Jumat (20/8/2021).
Pelatih yang biasa disapa Edu itu mengaku, Papua merupakan gudang pemain sepak bola di Indonesia. Dia optimis dengan kerangka tim yang ada saat ini akan melahirkan para pemain profesional yang akan laku di bursa transfer pertengahan musim nanti.
"Saya optimis selain kami bisa meraih juara di PON akan hadir juga sejumlah pemain yang berkualitas," ujarnya.
Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) memutuskan sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 Papua tanpa pemain professional. Hal itu tak lepas dari masukan dan saran dari Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Papua, agar PON sebagai ajang pembinaan pemain muda dan tak ingin ada pemain profesional dari Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.
“Komite Eksekutif (Exco) sudah rapat tanggal 9 Maret lalu, dan surat dari PSSI sudah kami terima tertanggal 10 Maret 2021, tentang perubahan ketentuan pemain sepak bola PON XX tahun 2021, bahkan Technical Handbook (THB) sudah ditetapkan dan akan menjadi pedoman bagi semua tim sepak bola PON,” kata Wakil Ketia Asprov PSSI Papua Rocky Bebena.
Dikatakan, cabang olahraga sepak bola juga menerapkan aturan maksimal pemain berusia 23 tahun, maka atlet yang bisa dimainkan wajib kelahiran 1 Januari 1997 ke atas. Rocky menegaskan, semua tim dapat mengikuti regulasi terkait usia atlet tersebut.
“Ini sudah keputusan final PSSI berkaitan dengan surat dari Asprov PSSI Papua, THB juga sudah ditetapkan, maka PON XX di Papua tanpa pemain professional,” jelasnya.
Menurutnya, peraturan ini cukup positif, karena akan memberikan ruang bagi pemain muda untuk lebih banyak dimasukan dalam tim PON di masing-masing daerah. Cabang sepakbola sendiri terdiri dari dua nomor, yaitu putra dan putri.
Untuk sektor putra, sudah ada 12 tim yang dipastikan tampil di PON XX yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, Jawa Barat dan Papua.
Pewarta: Charlie Reinhard
Editor: Nugroho
Sumber: RRI