KBRN, Jakarta: Menkominfo Budi Arie Setiadi khawatir, terjadi polarisasi masyarakat pada Pemilu 2024, akibat kampanye menggunakan politik identitas. Ia pun tidak menginginkan nasib Indonesia seperti Pemilu di Malaysia dan India.
"Keberadaan pasukan siber berbasis politik identitas memperkuat polarisasi berbasis agama dan etnis di Malaysia pada Pemilu terakhir kemarin. Penyebaran narasi politik identitas menurunkan kepercayaan antara kelompok agama terjadi di India dalam Pemilu terakhirnya," katanya, Kamis (7/12/2023).
Atas dasar itulah, tambahnya, Kemenkominfo bekerja keras dalam meredam informasi dan pemberitaan berbau hoaks. Terutama, informasi-informasi hoaks yang mengkait-kaitkan Pemilu dengan isu agama dan etnis.
Budi menegaskan, pengalaman Malaysia dan India dapat dijadikan pelajaran untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai. Terlebih, ditekankannya, Pemilu merupakan ajang kedaulatan rakyat Indonesia.
"Pemilu itu adalah sarana dan alat demokrasi. Untuk mewujudkan pemerintahan demokratis dengan masyarakat yang juga demokratis," ucapnya.
Menkominfo pun berharap, generasi muda pemilih Pemilu 2024 dapat mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia. Mimpinya yakni menjadikan Indonesia berhasil menjadi negara maju, dan terlepas dari status negara berkembang.
"Masyarakat serta generasi muda harus ikut mendorong mimpi besar kita semua. Agar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045," ujarnya.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI