TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Blusukan ke Pasar, Atikoh Ganjar soroti Pentingnya Stabilitas Harga Bahan Pokok

Blusukan ke Pasar, Atikoh Ganjar soroti Pentingnya Stabilitas Harga Bahan Pokok

11 Desember 2023 10:41 WIB
Blusukan ke Pasar, Atikoh Ganjar soroti Pentingnya Stabilitas Harga Bahan Pokok

TVRINews, Serang Banten

Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menyoroti pentingnya harga kebutuhan bahan pokok yang stabil, agar tidak merugikan petani saat harga rendah dan merugikan konsumen saat biaya melambung.

Siti atiqah mengatakan hal itu setelah blusukan memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Rau, Jalan Kyai H. Abdul Latif, Cimuncang, Kota Serang, Banten, Senin, 11 Desember 2023.

"Ada dua ini, sih, ya, di satu sisi petani senang (ketika harga cabai tinggi), tetapi konsumennya kasian, cuma harus ada intervensi dari pemerintah ketika harga rendah itu hasil petani bisa ditampung kemudian nanti dikeluarkan ketika harganya itu tinggi," kata Atikoh menjawab media.

Ibunda Alam Ganjar Pranowo itu kemudian mencontohkan ketidakstabilan harga yang pada akhirnya merugikan pada komoditas bawang merah.

"Juga kayak kemarin kaya bawang merah kasihan sekali yang musim sebelumnya bulan September Rp 18 ribu, tetapi dijual hanya Rp 8 ribu. Jadi, ruginya banyak banget. Tetapi ketika harga tinggi mereka untung, tetapi konsumennya kasian. Jadi dua duanya harus saling menguntungkan. Kalau harga stabil inshaallah akan menguntungkan juga," kata Atikoh.

Atikoh blusukan di Pasar Rau mulai pukul 07.50 WIB dan langsung mendatangi para pedagang yang menjajakan dagangan.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sempat mendatangi pedagang cabai dan berdialog mengetahui harga bahan pokok tersebut.

"Ini cabai sekarang harga berapa perkilo?," tanya Atikoh. 

"Sekarang Rp100 ribu perkilonya bu," jawab di pedang cabai.

Atikoh lantas mengatakan harga cabai di Pasar Rau berbeda dari tempat lain yang dikunjungi wanita kelahiran Jawa Tengah itu sebelumnya. 

Sebab, kata dia, harga cabai di sebuah pasar di Yogyakarta yang sedang tinggi mencapai Rp 130 ribu perkilogram.

"Kemarin (harga) bisa sampai Rp130 ribu perkilo," kata Atikoh.

Pewarta: Diani Febrianti
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI