KBRN, Jakarta: Pemerhati hukum Hendri Jayadi Pandiangan menyoroti penyampaian visi, misi dan program ketiga calon presiden. Kesimpulan tersebut diambil usai debat Pilpres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) malam.
Hendri menilai capres nomor urut 01 berusaha meyakinkan publik dengan narasi yang disampaikan. Sejak awal debat, dia cukup meyakinkan dengan janji-janjinya.
"Tapi itu seni, masing-masing calon bisa meyakinkan. Tapi rakyat kita sudah cerdas," kata Hendri dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Selasa (12/12/2023) malam.
Menurut dia, rakyat dapat membedakan antara retorika dan pernyataan yang bisa dilaksanakan. Sedangkan pasangan nomor urut 02 langsung pada pentingnya pelaksanaan daripada hanya sekedar teori. "Ini realistis, artinya sudah deh nggak usah banyak omong. Kerja saja," ujarnya.
Sedangkan untuk pasangan nomor urut 03, Hendi menilai hampir sama dengan pasangan nomor urut 01. Di mana narasi yang dibangun terlihat visi misinya disampaikan dengan berbagai contoh yang telah dikerjakan. "Dia jual menjadi salah satu jualan politiknya jika terpilih menjadi presiden," ucapnya.
Meski demikian, Hendri menilai ketiga pasangan calon presiden mempunyai seni tersendiri dalam berdebat. Ketiga calon presiden ini bisa meyakinkan publik dengan menempatkan diri sebagai calon terbaik.
"Tinggal nantinya masyarakat menilai ketiga calon presiden tersebut. Mengenai siapa yang terbaik dari ketiga capres ini, semua kembali ke rakyat," kata dia.
Lebih lanjut, Hendri menilai debat pertama yang dilakukan ketiga capres tanpa persiapan yang lebih detil. Serta belum ada evaluasi dari tim pemenangan masing-masing capres.
"Di sinilah kemurniannya yang bisa kita lihat, karakternya bisa kita lihat dan komitmen awalnya. Kan ada cerita kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda," ujarnya.
Meski debat pertama masih datar dengan perdebatan tidak terlalu runcing. Namun, minimal masyarakat dapat melihat karakter dari pada pemimpin kita ini. "Ini starting poin yang penting," kata dia.
Sedangkan mengenai materi pemberantasan korupsi yang disampaikan oleh ketiga pasangan capres, ia menilai tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, pemberantasan korupsi merupakan persoalan yang sangat komprehensif.
"Capres-capres tadi menyampaikan perlunya remunerasi ditingkatkan untuk mengatasi persoalan korupsi, tapi nggak juga. Pemiskinan dengan UU Perampasan Aset, nggak jamin juga," ujarnya.
Menurut Hendri, persoalan korupsi merupakan persoalan sistemik. Hal ini persoalan kita bersama. "Karena kita tahu Ketua KPK juga menjadi tersangka. Ini menjadi persoalan tersendiri," ucapnya.
Ia menyebut penanganan korupsi harus ditangani secara serius. Menurutnya, penanganannya tidak hanya sekedar penindakan, tetapi juga perlu langkah preventif. "Kalau di kampus ada pendidikan antikorupsi. Nah, pendidikan itu harus disampaikan sejak PAUD," katanya.
Pewarta: Iman
Editor: Heri Firmansyah
Sumber: RRI