KBRN, Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) merespon, pernyataan Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi) yang meminta penonton di arena debat capres-cawapres dikurangi. Komisioner KPU August Mellaz mengatakan, untuk persoalan penonton tersebut, KPU harus memutuskannya bersama Liaison Officer (LO) timses tiga paslon capres-cawapres.
"Sebenarnya kan gini, itu (penonton) tidak ada kaitannya dengan jumlahnya, tapi itu jadi bagian evaluasi kita. Itu nggak bisa dihindari, makanya mau tidak mau optimalisasi dari parpol termasuk LO-nya jadi penentu," kata Mellaz dalam keterangan persnya, Jumat (15/12/2023).
Termasuk, masukan panelis yang diharapkan dapat memperdalam pertanyaan terkait visi-misi dari capres-cawapres. Pada dasarnya, KPU menjalankan debat sesuai dengan alur dan format yang telah disepakati bersama timses capres-cawapres.
"Itu kaitannya alur dan format, dari awal keputusan kita sampai debat pertama, peran panelis disana (membuat daftar pertanyaan. Makanya, justru debat ini, aktornya kan punya peran masing-masing," ucap Mellaz.
Ke depan, Mellaz memastikan, KPU berusaha mengoptimalkan format debat capres-cawapres. Soal penilaian, KPU memberikannya kepada publik yang menonton perjalanan debat capres-cawapres.
"Teman-teman bisa menilai apakah debat yang kemarin menarik atau tidak, interaktif atau tidak. Panelis posisinya di mana, kalau kita lihat kemarin pertanyaan-pertanyaannya juga sangat baik," ujar Mellaz.
Pastinya juga, Mellaz menuturkan, KPU tetap memiliki catatan evaluasi sampai persoalan moderator. "Catatan evaluasinya pasti ada, moderator catatannya bagaimana, penonton bagaimana,".
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI