RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Ojol dan Pedagang Bakso Ikut Sosialisasi Pendidikan Pemilih

Ojol dan Pedagang Bakso Ikut Sosialisasi Pendidikan Pemilih

15 Desember 2023 20:25 WIB
Ojol dan Pedagang Bakso Ikut Sosialisasi Pendidikan Pemilih
Komisioner KPU Kota Bekasi foto bersama dengan peserta sosialisasi dan pendidikan pemilih yang diikuti para pekerja sektor informal. (Foto: RRI/Leny Kurniawati)

KBRN, Kota Bekasi: Sejumlah pekerja sektor Informal dari ojek online (Ojol), pedagang bakso dan para pelaku UMKM mengikuti sosialisasi dan pendidikan pemilih. Kegiatan tersebut digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi pada Jumat (15/12/2023).

Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Bekasi, Ali Syaifa mengajak para peserta menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024. Sekaligus mengingatkan agar tidak golput.

"Bapak ibu jangan lupa tanggal 14 Februari 2024 untuk datang ke TPS untuk mencoblos. Kita akan memilih calon presiden, calon anggota DPD, calon anggota legislatif dari pusat, provinsi dan kota atau kabupaten," kata Ali di hadapan peserta Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Jumat (15/12/2023).

Ia mengatakan, dalam memilih masyarakat diminta memilih sesuai keinginan sendiri. Tidak terpengaruh dengan hal-hal lain seperti iming-iming berupa uang atau hal lain.

"Pilih sesuai keinginan bapak dan ibu, tentunya berdasarkan pengetahuan bapak ibu entah dari figurnya maupun visi misinya. Jangan memilih karena ada uangnya atau iming-iming lainnya," ujarnya.

Ali meminta masyarakat untuk tetap datang ke TPS untuk mencoblos seandainya pada hari pencoblosan terjadi hujan. Sebab, pemilu nanti akan digelar pada puncak musim penghujan.

"Kalau cuma hujan, tetap datang ke TPS. Kecuali kalau banjir baru penting bagi bapak ibu menyelematkan diri karena pemilu dilakukan pada puncak musim penghujan," ucapnya, mengakhiri.

Sementara, salah satu narasumber kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Politik, Fami Iss Wahyudi menekankan pentingnya penggunaan hak pilih. Sebab, suara masyarakat sangat penting sekalipun hanya satu suara karena setiap suara akan dihitung.

"Suara bapak ibu penting, karena setiap suara akan dihitung walaupun satu suara. Jadi saya mengajak bapak menggunakan hak pilihnya," kata dia.

Kepala Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat Pendidikan Pemilih dan SDM, Afif Fauzi berharap tingkat partisipasi pemilih meningkat. Sekitar 3 sampai 4 persen dari 76,1 persen pada pemilu lima tahun silam menjadi 82 persen di 2024.

"Mudah-mudahan pemilu nanti partisipasi pemilih bisa meningkat sebanyak 3 persen. Karenanya butuh peran dan partisipasi aktif masyarakat pada hari pencoblosan nanti," katanya.

Pewarta: Leny Kurniawati
Editor: Beri
Sumber: RRI