TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Hasto: Jateng Masih Wilayah Banteng dan Tak Bisa Dikalahkan Dengan Money Politics!

Hasto: Jateng Masih Wilayah Banteng dan Tak Bisa Dikalahkan Dengan Money Politics!

17 Desember 2023 18:50 WIB
Hasto: Jateng Masih Wilayah Banteng dan Tak Bisa Dikalahkan Dengan Money Politics!
Hasto: Jateng Masih Wilayah Banteng dan Tak Bisa Dikalahkan Dengan Money Politics!

TVRINews, Semarang

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, dengan tegas mengatakan jika wilayah Jawa Tengah (Jateng) masih wilayah PDI-Perjuangan atau Banteng. 

Sehingga, kata Hasto wilayah Jateng tak bisa dikalahkan dengan adanya praktik politik uang, hingga operasi bantuan sosial dalam Pemilu 2024. 

Hal itu disampaikan Hasto, saat melakukan tanya jawab dengan awak media terkait menjaga basis suara di Jateng, kala mendampingi istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Peanowo, Siti Atikoh Supriyanti, melakukan safari politik Jawa Tengah - Jawa Timur, di Kampung Jawi, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 17 Desember 2023.

Lebih jauh, Hasto menuturkan, bahwa jajaran calon anggota legislatif partainya sudah turun di tengah masyarakat. Sehingga hal itu sudah memperkokoh kekuatan menjaga basis suara. 

"Ya ini kan basis PDI Perjuangan. Ini karena emosional bonding. Karena kerja kerakyatan. Seluruh anggota calon legislatif mereka turun selama lima tahun mereka sudah ada di tengah rakyat. Sehingga hubungannya sangat kuat. Tidak bisa dikalahkan dengan money politic, operasi bansos, dan sebagainya," ucap Hasto. 

Di sisi lain, Hasto mengaku pihaknya sudah bertemu dengan jajaran Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di wilayah Jateng. Mereka mengaku memang telah mendapatkan perlakuan intimidasi. 

Menurutnya, hal itu terjadi diduga karena adanya agenda memaksakan kemenangan satu putaran dari kompetitor Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. 

"Kami memang bertemu dengan jajaran TPD Ganjar-mahfun, PDIP, Perindo, Janura, PPP memang banyak intiidasi. Bahkan tiba-tiba ada Pj Kepala Daerah yang sebenarnya berprestasi tiba-tiba diganti. sehingga memang banyak penyalahgunaan kekuasaan karena ada agenda untuk menang 1 putaran dengan segala cara," ungkapnya. 

Sementara itu, Politisi asal Yogyakarta juga menyoroti gaya politik calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang disebutnya telah terungkap wataknya usai debat perdana Pilpres kemarin. 

"Dengan debat kemaren terbukti bahwa pak Prabowo menampilkan jati dirinya yang selama ini mencoba ditutup-tutupi dengan marah, emosional bahkan kemudian mengatakan aspek etika yang seharusnya itu melandasi kekuasaan oleh pak Prabowo dikatakan etika Ndasmu," ujarnya. 

Hasto melanjutkan, bahwa dengan adanya pernyataan Prabowo soal 'Ndasmu Etik' justru bagi masyarakat Jateng telah mengungkap jika sosok Menteri Pertahanan itu bukan karakter pemimpin yang baik. 

"Itu menandakan ada persoalan serius terkait dengan aspek psikologis, ini bukan saya yang berbicara ini para pakar psikolog para ahli-ahli psikologi berbicara sperti itu sehingga ketika pak Prabowo berbicara etika Ndasmu ini menjadi suatu gerakan harus balik bahwa rakyat ternyata sadar bapak Prabowo bukan pak Jokowi," tuturnya.

Pewarta: Nisa Alfiani
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI