KBRN, Tangerang: Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dinilai telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam gaya komunikasi efektif jelang debat cawapres. Penilaian tersebut disampaikan pakar komunikasi dari Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari.
Menurut Rizky, Gibran kini jauh lebih terbuka dan terampil dalam komunikasi verbal maupun nonverbal. Berbeda ketika dia pertama kali muncul di depan publik dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Saat itu, Gibran terkesan enggan untuk tampil di depan umum. Pernyataannya cenderung emosional karena dituduh tidak mendukung langkah ayahnya, Presiden Jokowi, saat pilpres silam," kata Rizky, Minggu (17/12/2023).
Namun, saat itu masyarakat penasaran dengan detail mengenai sosok-sosok dalam keluarga Jokowi. “Mungkin kita masih ingat saat dia muncul pertama kali di depan publik saat diperkenalkan oleh Presiden Jokowi,” ucapnya.
Pada saat itu, Gibran masih tergolong muda dan lebih aktif sebagai seorang pebisnis yang sering menggunakan komunikasi yang efektif dan efisien dalam dunia bisnisnya. Namun, saat ini Gibran telah memasuki tahap penguatan dalam berbicara di depan publik dengan komunikasi yang efektif.
Ada pertumbuhan yang signifikan dalam hal kejelasan komunikasinya, termasuk teknik penyampaian ide atau pesan secara jelas dan terstruktur. Gibran sekarang menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh audiensnya.
"Meskipun alasan di balik perubahan ini mungkin karena melibatkan konsultan atau pertumbuhan secara alami. Yang pasti, kemampuan berbicaranya yang lebih baik telah membantu di panggung politik," ucap Rizky.
Menurut dia, public speaking dengan komunikasi efektif memiliki peran penting dalam politik. Karena melalui teknik ini, seorang pemimpin politik dapat mempengaruhi, memotivasi, dan menarik minat audiens.
"Dengan teknik yang benar, public speaking dapat membantu seorang pemimpin mempertahankan minat audiensnya," ujarnya.
Namun, meskipun Gibran telah menunjukkan perkembangan dalam kemampuan komunikasinya, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Ini termasuk intonasi, volume suara, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah yang dapat mendukung pesan yang disampaikan.
Dan, berkat pengalaman sebagai tokoh publik sejak 2014, Gibran memiliki keuntungan karena orang-orang sudah akrab dengan karakternya yang termasuk komunikasi efektif. Selain itu, penting juga penguasaan masalah dalam komunikasi efektif.
Pewarta: Saadatuddaraen. ST
Editor: Heri Firmansyah
Sumber: RRI