TVRI

Mahfud Janji Perjuangkan Hak Ulayat Dan Adat

18 Desember 2023 12:18 WIB
Mahfud Janji Perjuangkan Hak Ulayat Dan Adat

TVRINews, Jakarta

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 yakni Mahfud MD melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan masyarakat adat yang ingin Mahfud mengawal perlindungan hak-hak ulayat dan adat di Gedung Long See Tong, Perkumpulan Keluarga Lie-Kwee, Jalan Niaga, Kota Padang, Senin, 18 Desember 2023.

Hal tersebut dilakukan dalam melanjutkan safari politiknya di hari kedua ke Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin, 18 Desember 2023. Sebelumnya Mahfud juga melakukan kegiatan halat subuh berjamaah di Masjid Al Hakim Islamic Cente, Kota Padang bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

Pada kesempatan tersebut, Mahfud diminta mengawal sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumbar, sebagai bukti bahwa Pemerintah menghargai Sumbar.

"Kalau sudah terpilih, jangan lupakan Sumatra Barat ya pak Mahfud," kata Lie-Kwee salah satu tokoh dari etnis Tionghoa di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin, 18 Desember 2023.

Senada, tokoh Mentawai, Firman Simanjutak juga menyampaikan pesan yakni perlindungan dan pembangunan masyarakat adat. Apalagi, sejak Mentawai jadi kabupaten, pembangunan mandek. 

Lebih lanjut tokoh Nias, Nahdlatul Ulama, dan perwakilan kelompok lainnya mendoakan Mahfud MD terpilih sebagai Cawapres agar bisa mengawal dan menjaga kebhinnekaan.

Mahfud pun berkomitmen untuk mengesahkan UU Masyarakat Hukum Adat. Apalagi, akademisi dan masyarakat sipil termasuk masyarakat adat di Indonesia, sudah puluhan tahun memperjuangkan dan mengadvokasi hal ini.

"Masalah perlindungan terhadap hak adat dan tanah ulayat. Bukan hanya di Padang, Sumbar, tapi di daerah lain banyak. Diambil oleh pengembang. Kita belum ada peraturan pemerintah tentang hak-hak adat," ucap Mahfud.

"Hukum adat itu kan tak tertulis. Tetapi terlukis. Sehingga rentan terjadi pencaplokan lahan. Kita akan segera merumuskan UU Masyarakat Hukum Adat. Kalau Tuhan menakdirkan, akan jadi prioritas Prolegnas Pemerintah," lanjutnya.

Namun, Mahfud Md juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dalam beragam perbedaan. Di Islam, terlebih Nahdlatul Ulama, perbedaan beragama adalah fitrah. Tidak boleh saling bermusuhan. 

"Semua keyakinan di Indonesia itu dilindungi. Ini yang harus dipelihara. Siapapun yang terpilih, harus menjaga kebhinnekaan dan memelihara kerukunan," ungkapnya.

Tak hanya itu, soal pesan warga Sumbar agar tak melupakan Tanah Minang, Mahfud menyakinkan, dirinya tak akan pernah melupakan tanah ini.

"Jangan khawatir. Sumatera Barat ini seperti rumah kedua. Saya 20 tahun mengajar di Universitas Andalas. Saya juga diberi kehormatan oleh warga Magek, Minangkabau. Kita sama-sama berjuang menyejahterakan Sumatera Barat," pungkas Mahfud MD.

Baca Juga: Picu Ekonomi Daerah, Ganjar Komit untuk Dorong Pengembangan Desa Wisata

Pewarta: Lidya Thalia.S
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI