"Kalau dibilang merata keseluruhan untuk Indonesia pastinya juga belum. Tapi, ini kan kita menuju ke sana," kata Kaesang di Banjarnegara, Jawa Tengah pada Selasa.
Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi komentar calon wakil presiden (cawapres) dari pasangan nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, tentang pembangunan yang merata yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian orang, tetapi bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Komentar Cak Imin itu disampaikan setelah dirinya membagikan keluhan dari tukang becak yang mengaku rutin bayar pajak, tetapi tidak bisa menikmati jalan tol karena tidak memiliki mobil.
Kaesang mengatakan bahwa meski tukang becak tidak bisa menikmati fungsi pembangunan tol secara langsung, tetapi pembangunan tol bisa memperlancar pengiriman logistik seperti bahan makanan sehingga keperluan logistik yang dibutuhkan masyarakat dapat dipenuhi. "Jadi, sebenarnya dinikmati juga," ucapnya.
Terkait pembangunan yang merata, Kaesang mengatakan pemerataan itu memang belum tercapai di seluruh Indonesia. Tetapi, ia menekankan pembangunan itu akan terus dilakukan, terutama dengan memperjuangkan gagasan Indonesia sentris.
"Kita enggak boleh lagi Jawa sentris. Ini kan harus yang kita perjuangkan adalah Indonesia sentris yang di mana pembangunan itu harus merata ke seluruh Indonesia," tuturnya.
Namun demikian, dia mengatakan upaya itu memang membutuhkan waktu mengingat luasnya wilayah Indonesia. "Indonesia ini kan bukan cuma 1 pulau, tapi kan memang banyak pulau. Jadi, memang butuh waktu yang lebih lama ketimbang negara lain," imbuhnya.
Silaturahmi Kaesang ke Purwokerto merupakan bagian dari rangkaian safari politik yang dimulai 16 hingga 20 Desember 2023 guna menyerap aspirasi masyarakat sekaligus menarik dukungan mereka.
Sejak menjabat sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang gencar melakukan safari politik ke sejumlah daerah di Tanah Air.
Sebelum ke Jateng, Kaesang juga melakukan safari politik ke Medan, Kupang di Nusa Tenggara Timur, Manado di Sulawesi Utara, Bandung di Jawa Barat, dan beberapa daerah lain di Jawa dan Jakarta.
Pewarta: Katriana
Editor: Chandra Hamdani Noor
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
