KBRN, Jakarta: Konsep Ekonomi Hijau yang digagas pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi jawaban dari keresahan generasi muda. Khusunya mengenai masalah perubahan iklim.
"Dari jumlah tersebut, 70 persen merasa memiliki tanggung jawab terhadap perubahan iklim. Kemudian 66 persen bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan," ungkap Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (21/12/2023).
Menurut Vivien, kepedulian terhadap perubahan iklim juga diakui oleh generasi milenial. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa kaum muda memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai target nol emisi sampah pada tahun 2030.
Pasangan Koalisi Indonesia Maju melayangkan, bila ekonomi hijau versi mereka adalah penerapan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan yang mencakup semua sektor di Indonesia. Konsep ini dengan melibatkan seluruh masyarakat.
Ekonomi hijau pada dasarnya adalah suatu program ekonomi yang berfokus pada perlindungan lingkungan. Dengan kata lain, tujuan dari program ini adalah menjaga atau meningkatkan ekonomi Indonesia tanpa menghasilkan dampak berlebihan terhadap emisi gas rumah kaca.
Dalam dokumen program yang diajukan pasangan Prabowo-Gibran, terdapat berbagai program yang berfokus pada pembangunan ekonomi. Salah satunya adalah upaya memperkuat pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian nasional di bidang pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Diketahui, Generasi muda semakin menyadari bahwa dunia sedang menghadapi masalah perubahan iklim. Menurut Indonesia Gen Z Report 2022, 79 persen dari generasi Z menganggap perubahan iklim sebagai isu yang serius.
Pewarta: Saadatuddaraen. ST
Editor: Allan
Sumber: RRI