TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Atikoh Sebut ‘Alpha Women’ Kerap Jadi Korban KDRT

Atikoh Sebut ‘Alpha Women’ Kerap Jadi Korban KDRT

20 Desember 2023 10:48 WIB
Atikoh Sebut ‘Alpha Women’ Kerap Jadi Korban KDRT
Atikoh Sebut ‘Alpha Women’ Kerap Jadi Korban KDRT

TVRINews, Jawa Timur

Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, menyebut selama safari politik dan blusukan di Jawa Timur banyak mendengar keluhan sampai aspirasi rakyat. Seperti, kemudahan akses mendapatkan pekerjaan bagi disabilitas.
Serta, perlunya negara bisa mendampingi korban kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pelecehan seksual.

"Kalau dalam tempat-tempat tertentu (di Jatim, red) ada aspirasi terkait bullying, KDRT, kemudian pelecehan seksual itu agar ada wadah tersendiri," ungkap Siti Atikoh menjawab awak media setelah melakukan serangkaian blusukan di Jawa Timur, Rabu, 20 Desember 2023.

Hal ini soal KDRT, Atikoh menilai faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kini variatif. Kalau dulu, penyebab dominan KDRT adalah faktor kesulitan ekonomi yang ditanggung laki-laki pelaku sebagai pencari mafkah utama. 

Kini, Atikoh mengatakan dirinya menemukan 'alpha women' justru jadi korban KDRT. Yang kekerasan tipe ini, perempuan korban KDRT justru memiliki karier cemerlang dan tidak mau melaporkan terjadinya pidana kekerasan ke kepolisian.

Atikoh mengatakan para korban dengan karier cemerlang justru merasa rendah diri dan menganggap ada tanggung jawab domestik rumah yang terbengkalai sehingga tak melaporkan tindak KDRT dari pasangan.

"Kadang perempuan yang posisi karier sangat luar biasa, ada rasa bersalah ketika dia tidak bisa mencukupi seluruh tanggung jawab di domestik, sehingga ketika mereka jadi korban, diam saja. Tidak mau speak up, karena, oh, iya, mungkin ada tugas-tugas saya yang terbengkalai," kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

"Jadi ada pola pergeseran. Kalau dahulu, kan, semua mayoritas, ya, korban KDRT itu ketergantungan kepada pasangannya. Kalau sekarang enggak. Tentu pendekatannya berbeda-beda. Bagaimana kita mereka yang  strong women ini speak up, sehingga kita tahu permasalahan seperti apa, apa yang harus dilakukan," tambahnya.

Tak hanya itu, Atikoh juga menyebut selama blusukan mendengar aspirasi tentang perlunya penyediaan lapangan kerja di dalam negeri demi menekan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Bagaimana pemerintah menekan jumlah TKI yang mempengaruhi pola pengasuhan anak, misalnya terkait lapanga kerja yang tersedia di Indonesia. Kemudian teman-teman, masyarakat wirausaha itu bisa menekan tenaga kerja yang bukan ahli. Tenaga kerja informal yang keluar negeri," ucap cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran itu.

Lebih lanjut, Atikoh mengatakan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah punya program terhadap keluhan dan aspirasi yang didengar mantan wartawati itu selama blusukan.

Kemudian, kata Atikoh, Ganjar-Mahfud apabila menjadi Presiden dan Wapres RI bakal membuat program 17 juga lapangan kerja yang ramah terhadap kaum disabilitas.

"Kemudian yang terhadap aksesibilitas terhadap lapangan kerja ini, kan, programnya memang membuka lapangan kerja 17 juta, ya, termasuk kemarin juga difabel, akses pendidikan mereka juga," kata Atikoh.

Pewarta: Lidya Thalia.S
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI