TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Ganjar Pranowo: Ekonomi Biru Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia

Ganjar Pranowo: Ekonomi Biru Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia

20 Desember 2023 17:51 WIB
Ganjar Pranowo: Ekonomi Biru Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia

TVRINews, Bogor

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, optimalisasi ekonomi biru di daerah pesisir dan sumber daya kelautan akan menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia di masa datang saat berbicara pada Food and Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029, di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Desember 2023, kemarin.

Ekonomi Biru mencakup sektor perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim.  

“Sekitar 12,5% dari angka kemiskikan berada di daerah pesisir. Maka, optimalisasi ekonomi pesisir, optimalisasi ekonomi biru harus dilakukan," ucap Ganjar dalam keterangan yang diterima oleh tvrinews.com, Rabu, 20 Desember 2023.

Pada kesempatan itu, Ganjar mengajak para periset yang tergabung dalam Ikatan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui Smart Distrubution, Smart Farming, dan Smart Fishing.

Ganjar juga menawarkan  kontrak terbuka kepada  IPB  untuk  mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Ganjar mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan 77% wilayahnya terdiri atas  laut. Namun kontribusinya kepada Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 7,6%. 

“Untuk meningkatkan kontribusi PDB, optimalisasi ekonomi biru juga dapat membantu menurunkan angka kemiskinan di daerah pesisir yang mencapai 12,5%,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia memaparkan, berdasarkan hasil kajian IPB, ada beberapa potensi hasil kelautan yang dapat dioptimalkan untuk menyumbang PDB dan menurunkan angka kemiskinan dalam jumlah besar.

Salah satunya adalah rumput laut, yang belum dibudidayakan di sepanjang pesisir Indonesia, padahal Indonesia memiliki potensi untuk membudidayakan rumput laut dengan kedalaman sekitar 10-11 meter dari Sabang sampau Merauke. 

"Saya tanya kepada teman-teman IPB, kalau dari rumput laut saja yang kita kerjakan bagaimana? Jawabannya, Mas, gede banget," kata Ganjar. 

Tak hanya itu, Ganjar Pranowo juga menjelaskan, potensi Indonesia untuk mengembangkan rumput laut dari hulu ke hilir sangat besar karena memiliki garis pantai terpanjang yang membentang sepanjang 99.083 km.

Indonesia juga menduduki peringkat kedua negara dengan garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada. 

"Ternyata dihitung dari garis pantai kita, area untuk menamam rumput laut jenis luasnya minta ampun. Kita bisa tanam rumput laut dihilirisasi sampai beres. Jadi kita tidak lagi menggali, tidak lagi land-based oriented, tapi archipelagic audition based oriented dan itulah yang kemudian mau kita dorong,"jelasnya.

Pewarta: Lidya Thalia.S
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI