TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Candaan Zulhas Tentang Shalat Viral, Dewan Pakar TKN Klarifikasi 

Candaan Zulhas Tentang Shalat Viral, Dewan Pakar TKN Klarifikasi 

20 Desember 2023 22:13 WIB
Candaan Zulhas Tentang Shalat Viral, Dewan Pakar TKN Klarifikasi 
Candaan Zulhas Tentang Shalat Viral, Dewan Pakar TKN Klarifikasi 

TVRINews, Jakarta

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, memberikan klarifikasi terkait cerita yang diutarakan Ketua Umum Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Zulhas menyebut bahwa saat salat, beberapa orang tidak lagi mengucapkan "aamiin" dan mulai menjulurkan dua jari dalam gerakan tahiyat.

Menurut Budiman, Zulhas tidak bercanda melainkan sedang menceritakan orang yang bercanda. 

"Sebenarnya Pak Zulhas tidak sedang bercanda, dia sedang menceritakan seseorang yang sedang bercanda," ujar Budiman di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 20 Desember 2023.

Budiman menjelaskan cerita yang terdengar sebagai guyonan bukanlah kata-kata Zulhas sendiri. Dia menegaskan Menteri Perdagangan itu sebenarnya sedang bercerita tentang orang lain yang melakukan tindakan tersebut. 

"Bukan dia sedang bercanda, mungkin itu sudah jelas ya," tambahnya.

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengklarifikasi bahwa Zulhas bukanlah orang pertama yang menyampaikan cerita semacam itu. 

"Gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad sebelumnya," ucap Eddy pada Rabu, 20 Desember 2023.

Mengenai anggapan bahwa cerita tersebut dianggap penistaan, Eddy membantahnya. Dia menyatakan cerita itu adalah peristiwa yang dialami Zulhas di masyarakat, bukan sesuatu yang diada-adakan atau melecehkan.

"Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan," tambahnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR itu juga menduga ucapan Zulhas telah diinterpretasikan negatif, serta mengimbau publik untuk menjaga suhu politik agar tidak terpengaruh oleh hasutan dan berita palsu yang disebarkan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu proses demokrasi.

Pewarta: Ahmad Fajarullah
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI