Dikutip dari laman Humas PB PON, tim Papua menurunkan empat pemain, yaitu Novela Rezha M B, Priska Madelyn Nugroho dan Septiana N Zahiroh.
Pertandingan yang berlangsung di lapangan area perkantoran Wali Kota Jayapura itu diawali dengan pertandingan nomor perorangan antara petenis putri Papua Novela Rezha M B melawan petenis Sumatera Selatan Vivien Silfani, dan dimenangkan Papua dengan skor 6-1.
Kemenangan lainnya diperoleh dari Priska Madelyn Nugroho atas Merliana Mona Rizki dengan skor 6-0.
Baca juga: TNI-Polri amankan pertandingan tenis lapangan di Jayapura
Pada babak beregu juga dimenangkan tim tenis Papua, yaitu Priska Madelyn Nugroho yang berpasangan dengan Septiana N Zahiroh melawan Diah Ayu Novita dan Indah Septia Putri dengan skor akhir 6-1.
"Kemenangan ini menjadi modal penting untuk menyemangati atlet kami," ujar pelatih kepala tim tenis putri Papua Yovi Arifdha usai pertandingan.
Menurut dia, kemenangan itu diraih berkat kekompakan tim dan latihan intens, sehingga bisa keluar sebagai pemenang, serta didukung kondisi anak asuhnya yang prima.
"Target kami harus menang mutlak untuk penentuan di babak selanjutnya, yakni akan berhadapan dengan Jawa Barat untuk penentuan juara grup," kata Yovi.
Baca juga: Jabar targetkan dua perak dan satu perunggu dari tenis
Lebih lanjut, ia berharap anak asuhnya tetap menjaga kesehatan dan giat berlatih sehingga lolos ke final dan meraih dua medali emas, sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Sementara itu, atlet tenis lapangan putri Papua Novela Rezha M B mengatakan kemenangan tersebut sangat penting baginya, sebagai penyemangat untuk menghadapi lawan-lawannya.
"Saya terus latihan supaya bisa menang dan pertandingan tadi sangat menantang karena di set pertama sempat ketinggalan satu poin, tapi akhirnya bisa dituntaskan dengan meraih enam poin," ungkap Novela.
Baca juga: Hasil drawing tenis beregu putra dan putri pada PON Papua
Baca juga: PT Timah bantu operasional pelatda atlet tenis Babel jelang PON Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).