RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Ini Kelebihan dan Kekurangan Tiga Cawapres Saat Debat

Ini Kelebihan dan Kekurangan Tiga Cawapres Saat Debat

23 Desember 2023 06:42 WIB
Ini Kelebihan dan Kekurangan Tiga Cawapres Saat Debat
Suasana depat cawapres, Jumat (22/12/2023) malam. Tampak cawapres nomor urut 3, Mahfud MD memberikan jawaban kepada pertanyaan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada acara debat kedua di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Foto: rri.co.id/Charlie Reinhard)

KBRN, Jakarta: Pemerhati Public Speaking Ongky Hojanto menyoroti gaya komunikasi masing-masing calon pada debat Cawapres, Jumat (22/12/2023). Ia menyoroti kelebihan dan kekurangan penampilan masing-masing cawapres malam itu.

 Ongky menyampaikan untuk cawapres nomor 1 Muhaimin Iskandar mengawali debat dengan sedikit 'curhat'. Menurutnya, bukan poin yang penting dalam debat sehingga penampilannya menjadi kurang menarik.

"Satu kalimat yang cukup meresahkan yaitu, 100 orang kaya akan kita pajaki. Nah ini menimbulkan capital flight, seharusnya hati-hati dalam pemilihan kata," kata Ongky dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Jumat (23/12/2023) malam.

Menurutnya, ada beberapa konteks yang seharusnya tidak dilakukan Muhaimin. Yaitu curhat dan becanda karena keterbatasan waktu debat yang singkat, waktu empat menit tak cukup.

Selain itu, ia menilai ada poin yang tidak disampaikan Muhaimin dalam debat tersebut. Yaitu, tentang penguatan ekonomi santri.

"Ini menurut saya sayang. Beliau nggak angkat, hal-hal yang beliau kuasai," ucapnya.

Ongky juga menyayangkan Muhaimin yang tidak membuat korelasi antara pencapaian yang dilakukan capresnya Anies Baswedan di Jakarta. Padahal, pencapaian Anies di Jakarta itu dapat dibawa ke pembangunan nasional.

Sedangkan untuk cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming Raka, Ongky menilai Gibran menguasai topik pembahasan dalam debat Cawapres. Yaitu tentang ekonomi digital.

"Kalau kita lihat dari tatapan mata sangat bagus. Ada beberapa terminologi dari istilah ekonomi digital, ada gini ratio, resale economy menurut saya okey," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, yang perlu ditingkatkan oleh Gibran adalah ekspresinya. Karena ia melihat ekspresi Gibran dalam debat tersebut sangat tegang.

 "Itu tidak seperti biasanya dilakukan Gibran. Kalau kita lebih detail, Gibran seringkali mulutnya mengecap, ini menimbulkan gangguan," ucapnya.

Sedangkan cawapres nomor 3 Mahfud MD, menurutnya, Mahfud berhasil menarik poin yang dikuasai. Dengan mengatakan pertumbuhan ekonomi dapat lebih baik jika tidak ada korupsi.

Ongky mengapresiasi pola debat Mahfud dari sesuatu persoalan yang dipahaminya. Hal ini menjadi sesuatu menarik karena berhasil mempengaruhi debat tersebut.

"Namun, yang perlu beliau tingkatkan tentu harus ada data penunjang. Berapa banyak gangguan korupsi terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Ongky.

Sayangnya, kata dia, Mahfud terlihat dengan gerakan tangan yang kaku dalam debat cawapres tersebut. Ini menjadi perhatian public speaking dalam debat cawapres yang diselenggarakan KPU ini.

Ongky menyampaikan catatannya saat sesi tanya jawab dalam debat cawapres ini. Ia menilai dalam debat tersebut Mahfud MD berani menyerang cawpres lain.

Sedangkan cawapres nomor 1, ia menilai Muhaimin pandai dalam bermain kata-kata karena Muhaimin merupakan politisi senior.  "Sehingga, dalam proses mengolah kalimat dan bermanuver dalam membuat jawaban menurut saya menarik," ucapnya.

Sementara untuk Gibran, kata dia, terlihat ada ekspresi meledek ketika calon lain tidak berhasil menjawab pertanyaannya. Menurutnya, perilaku meledek ini harus dihilangkan.

"Seharusnya, Gibran tidak menertawai orang yang tidak bisa menjawab. Ini menurut saya kurang elok untuk dilakukan." katanya.

Ongky berharap, hal ini jangan sampai terjadi dengan menertawai hal-hal yang tidak bisa dijawab. Karena akan berpengaruh pada masyarakat sebagai pemilih.

 Setelah debat kedua ini, rencananya KPU akan menggelar debat ketiga pada Minggu (7/1/2024). Tema debat ketiga capres tentang Pertahanan dan keamanan, Hubungan internasional dan Geopolitik.


Pewarta: Iman
Editor: witokaryono
Sumber: RRI