KBRN, Jakarta: Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan pertumbuhan ekonomi harus lebih ditingkatkan. Misalnya dengan cara menghindari utang luar negeri, agar pembangunan nasional bisa berdampak untuk masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan oleh Cak Imin saat debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023). Ia menjelaskan, target pembangunan ekonomi 5-6 persen per tahun sangat realistis dicapai.
Hal ini jika dibandingkan dengan menargetkan yang 'muluk-muluk' sebanyak lebih dari tujuh persen. "Target tujuh persen itu bisa jadi hanya omong kosong," kata dia.
"Dimana kenyataannya setelah APBN jalan hari ini saja seperti yang sudah diterapkan pemerintah hari ini. Justru masih banyak kontraksi yang dalam arti utang luar negeri masih menjadi andalan utama," katanya lagi.
Ia menilai kenyataan yang terjadi di lapangan membuktikan target ekonomi yang diklaim pemerintah sudah dicapai. Namun sayangnya justru tidak bisa dirasakan oleh masyarakat.
Dirinya khawatir, jika target tujuh persen dipaksakan, maka berpotensi menjadi pembangunan semu yang tidak mengakar. Atau keropos untuk dirasakan masyarakat.
"Beban utang luar negeri yang dilakukan hari ini akan berdampak pada pemerintahan yang berjalan. Serta akan membebani anak cucu ke depan," katanya.
Sementara menurut, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membeberkan langkah-langkah untuk membuka 19 juta lapangan pekerjaan di Indonesia. Hal ini disampaikan saat menyampaikan visi dan misinya.
Langkah tersebut adalah melanjutkan hilirisasi di berbagai bidang, seperti pertambangan, pertanian, perikanan, dan digital. Melanjutkan pemerataan pembangunan yang tidak Jawa sentris, menggenjot ekonomi kreatif, dan menggenjot UMKM.
"Jika empat langkah tadi bisa kita penuhi. insya Allah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan," kata dia di JCC, Senayan.
Lebih lanjut, ia menyebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berkelanjutan juga menjadi simbol pemerataan dan transformasi pembangunan di Indonesia. Sehingga IKN akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru.
"Pembangunan IKN yang berkelanjutan ini akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru. Akan membuka akses dan juga konektivitas, sekaligus membuka lapangan kerja," kata Gibran.
Kemudian Cawapres nomor urut 3 Mohammad Mahfud Md menegaskan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di pemberantasan korupsi. "Maka kuncinya adalah bagaimana kita memberantas korupsi," kata Mahfud dalam debat cawapres.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tidak pernah mencapai 7 persen pada era reformasi. Hal ini karena banyaknya permasalahan korupsi di Indonesia.
Selain itu, Mahfud menilai in-efisiensi pada sektor-sektor pertumbuhan ekonomi. Di amtaranya sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor dan investasi.
Hal ini tentu membuat target pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dapat terpenuhi. Ia menjelaskan permasalahan korupsi membuat pengusaha takut untuk berinvestasi di Indonesia.
Karena itu menurutnya, pengusaha membutuhkan sosok penegak hukum untuk memberantas korupsi. "Kita harus lawan korupsi, menimbang istilah anak muda, 'hai koruptor, kutabrak kau'," katanya.
Pewarta: Mosita
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI