KBRN, Jakarta: Calon wakil presiden (cawapres) pemilihan umum (pemilu) 2024 merespons kendala rendahnya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek strategis nasional infrastruktur sanitasi. Selain itu juga merespons infrastruktur air bersih selama 5 tahun terakhir.
Hal ini perlu dilakukan strategi khusus tanpa memberatkan keuangan daerah.
Cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming Raka menjelaskan fokus pada sanitasi dan air bersih akan dihubungkan dengan permasalahan stunting.
Kolaborasi lintas sektor diperlukan, seperti membangun tipal komunal di perumahan padat penduduk. Tentunya langkah ini untuk meningkatkan sanitasi.
"Ini penting sekali, lalu untuk kebutuhan air bersih kolaborasi dengan beberapa kabupaten dan membangun bendungan dan embung. Ini juga penting untuk pengairan nasional, pengadaan air bersih dan air sawah," kata Gibran saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.
Gibran juga menyoroti pentingnya menangani masalah stunting seiring dengan perbaikan gizi dan sanitasi. Menurutnya, intervensi ini harus dilakukan secara paralel untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
"Ini harus dikerjakan secara paralel, perbaikan gizi, sanitasi air bersih kawasan kumuh. Tentu ini harus disentuh juga," ujar Gibran.
Di sisi lain, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan infrastruktur fisik perlu ditingkatkan, infrastruktur sosial dan partisipasi masyarakat dalam hal ini juga krusial. Sebagai contoh, pembebasan pajak untuk penyelenggara pendidikan guna memastikan visinya terpenuhi dan pendidikan dapat diakses oleh semua masyarakat.
"Ini tidak hanya tentang gedung-gedung sekolah. Tetapi juga tentang mencerdaskan anak-anak dan memberikan solusi melalui keterlibatan semua pihak dalam infrastruktur sosial," kata Cak Imin.
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyatakan penting pembangunan tiga matra infrastruktur yang terdiri dari fisik, regulasi dan digitalisasi. Menurutnya, ketiganya sejalan dengan pentingnya mengembangkan infrastruktur yang bukan hanya merata, namun juga aman.
“Kadang kala kita bicara infrastruktur itu hanya jembatan, rumah gedung dan sebagainnya,” ujarnya dalam debat cawapres.
Mahfud meyakini pentingnya pembangunan tiga mantra infrastruktur tersebut akan mampu mendorong kemajuan Indonesia. Hal serupa juga terjadi dalam perkembangan cyber security.
“Bahkan saya sendiri yang sering memimpin rapat dengan Kemenko Polhukam dengan memanggil pihak-pihak yang terkait. Dengan tugas-tugas ini agar cyber security ke depan ditegakkan dengan sebaik-baiknya agar kita tidak selalu kecolongan,” kata dia.
Pewarta: Mosita
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI