KBRN, Jakarta: KPU RI akan memperingatkan kembali pada Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Raka karena diduga melakukan gestur menyemangati pendukungnya. Hal tersebut, kembali terjadi pada debat kedua capres-cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.
"Ya nanti kita ingatkan lagi, kita tegur lagi pada evaluasi hasil debat yang kedua ini. Nanti kan pasti ada pertemuan lanjutan, antara KPU dengan tim paslon (capres-cawapres) masing-masing," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dalam keterangan persnya, Sabtu (23/12/2023).
Hasyim memastikan, KPU membuat sejumlah catatan evaluasi dari pernyataan para timses paslon capres-cawapres. Kemudian, mengambil keputusan hal-hal yang perlu segera dievaluasi.
"Termasuk memperingatkan kembali tampilan-tampilan yang boleh dikatakan sudah disepakati. Untuk tidak dilakukan pada saat debat ini," ucap Hasyim.
Kemudian, Hasyim mengaku, tidak ada konsekuensi kepada Gibran karena melakukan aksi diduga provokasi tersebut. Hanya saja, Hasyim menegaskan, peserta Pemilu 2024 perlu dewasa dalam berpolitik dan komitmen menjalani aturan yang disepakati.
"Sebetulnya ini kan komitmen ya, komitmen antarcalon. Kami menganggap masing-masing calon kan orang yang secara politik sudah dewasa semua tentang apa yang sudah disepakati itu," ujar Hasyim.
Dalam acara debat kedua capres-cawapres, pada suatu momen, Gibran tampak berpindah dari podium. Kemudian, ia nampak melangkah ke depan sambil mengangkat tangan sambil bersorak.
Lalu, Gibran menghadap ke belakang ke arah pendukungnya. Diduga, Gibran mengulang kembali provokasi tersebut.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI