Koordinator Operasional Kirab Api PON XX 2021 yang ditunjuk untuk klaster Mimika, Farah Faresya, mengatakan kehadiran 'Kangpho' dan 'Drawa' itu disambut antusias oleh mama-mama Mimika yang mengajak anaknya berfoto di depan kedua maskot PON XX Papua tersebut.
"Di sini (Pasar Lama Mimika), kami kan acara pentas seni dan budaya, tapi ini sebenarnya acara pendukung. Acara sebenarnya, acara utama kami adalah acara penerimaan api PON," ujar Farah kepada ANTARA di Pasar Lama Mimika, Selasa.
Selain itu panitia juga menyediakan puluhan stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperkenalkan dan memberi kesempatan para pedagang jajanan dan barang dagangan asli Papua kepada tamu dan pengunjung PON XX Papua di Mimika.
"Bisa dilihat ya kalau di Pasar Lama ini banyak pedagang UMKM. Ada ibu-ibu jualan noken, segala macam. Jadi kami mencoba memfasilitasi. Supaya mereka juga mendapat kesempatan yang sama untuk bisa berjualan di sini secara resmi, begitu," kata Farah.
Ia mengatakan Kangpho dan Drawa hadir pada Pentas Seni dan Budaya di Pasar Lama Mimika untuk hari ini saja, hingga 19.30 WIT malam nanti, karena besok acaranya sudah berbeda.
"Besok kami melaksanakan upacara pelepasan api karena apinya mau berangkat ke kota selanjutnya. Jadi pentas seni enggak ada, pentas seni hanya hari ini saja," kata Farah.
Drawa dan Kangpho tampil mengenakan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon khas untuk menutupi bagian pinggang ke bawah, yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran Papua pada pinggangnya. Kangpho dan Drawa juga mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam situs Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.
Tak hanya itu saja, tagline Torang Bisa (Kami Bisa) juga biasa muncul bersamaan dengan maskot PON XX tersebut. #Torangbisa bermakna penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat kepada para atlet yang akan bertarung pada PON XX.
Baca juga: Maskot PON 2020 resmi dikenalkan bersamaan dengan "countdown" 333 hari
Baca juga: TNI/Polri di Jayawijaya mendukung pengamanan api PON
Baca juga: Bupati Mimika: Api PON XX lambangkan semangat masyarakat Papua
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).