KBRN, Jakarta: Suara dari para pemilih bimbang akan menjadi penentu jalannya Pilpres 2024, apakah berlangsung satu putaran atau dua putaran. Hal itu disampaikan Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati.
"Saya menyoroti persentase pemilih bimbang itu akan menjadi penentu jalannya pemilu presiden mendatang. Ini akan tetap dua putaran atau mungkin berpotensi satu putaran," kata Wasisto, Jumat (29/12/2023).
Wasisto mengemukakan hal itu ketika menanggapi hasil survei nasional oleh Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia. Di mana pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berpeluang paling besar masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.
Menurut dia, suara dari para bimbang tersebut menjadi segmen yang akan diperebutkan oleh pasangan calon. Meskipun persentasenya relatif kecil.
"Meskipun persentasenya kecil hanya 6—7 persen. Paling tidak ini segmen akan diperebutkan semua pasangan calon," ujarnya.
Ia beranggapan hasil survei yang menempatkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di putaran kedua tersebut masih akan terus berkembang. Apalagi, KPU masih akan menggelar tiga kali debat capres/cawapres yang berpotensi memengaruhi pemilih bimbang dalam menentukan jagoannya.
"Pandangan umum terkait dengan hasil survei ini tentu masih akan terus berkembang dinamikanya. Dan ini perlu dicermati secara serius," ucapnya.
Pewarta: Mandra
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI