TVRINews, Jakarta
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan bahwa pemerintah harus memberikan jaminan yang kuat terhadap capres dan cawapres yang akan mengikuti pemilihan presiden pada tahun 2024.
Tindakan ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap ancaman yang dapat mengancam keselamatan para calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Sebagaimana diketahui, para calon pemimpin sering menghadapi risiko yang tinggi saat melakukan kampanye di tempat terbuka. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang tepat perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan para calon tersebut.
Awalnya, Todung mengingatkan kembali tentang kejadian tragis mantan PM Jepang, Shinzo Abe, pada 8 Juli 2022 saat tengah berkampanye untuk pemilihan umum (Pemilu). Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan jaminan keamanan bagi peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Sejauh mana security itu dijamin? Betul-betul bisa menjaga keselamatan mereka ya? Jadi ini satu warning, satu peringatan terhadap semua aparat keamanan,” kata Todung saat konferensi pers di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Desember 2023.
Kemudian, Todung sepakat dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi kekerasan yang dapat terjadi dalam Pemilu maupun Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Todung, situasi lingkungan yang dianggap tidak kondusif dan kurang sehat untuk perkembangan demokrasi bangsa merupakan masalah yang sangat serius.
“Kalau kita ingin bicara mengenai Pemilu ya, Pilpres yang jujur adil langsung umum bebas rahasia. Nah itu kan semua hanya mungkin kalau kondisi kita stabil dan aman (serta) tidak dibayang-bayangi oleh ancaman ya,” ujar Todung.
Selain itu, Todung juga menyebutkan tentang pentingnya pengawalan yang dilakukan oleh Mayor TNI Teddy Indra Wijaya terhadap Prabowo Subianto dan pengawalan terhadap Gibran Rakabuming Raka saat acara debat perdana capres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu yang lalu.
“Jadi boleh keamanan, boleh security guards itu ditampilkan tapi jangan mengurangi ruang untuk capres dan cawapres berkomunikasi dan pendukungnya, dengan publik,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan bahwa pendampingan yang diberikan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, oleh ajudannya yaitu Mayor Teddy Indra Wijaya, merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keamanan Prabowo.
Terlebih lagi, Prabowo merupakan salah satu peserta Pilpres yang rentan terhadap ancaman keamanan saat berada di ruang publik.
“Menurut saya sebagai mantan Kapolri, ajudan itu bukan hanya mengurus surat-menyurat, tapi dia adalah pelindung paling depan untuk menjaga keamanan pimpinannya, untuk melindungi jika ada serangan," kata Tito di Media Center Indonesia Maju, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Desember 2023.
Pewarta: Ridho Dwi Putranto
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI