ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Anjang Pius persembahkan medali emas pertama Kaltim dari sepatu roda

Anjang Pius persembahkan medali emas pertama Kaltim dari sepatu roda

28 September 2021 18:14 WIB
Anjang Pius persembahkan medali emas pertama Kaltim dari sepatu roda
Atlet sepatu roda putra Aceh Athian Zuhri memacu kecepatannya pada final nomor 200 meter individual time trial (ITT) putra PON Papua di Arena Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Papua, Selasa (28/9/2021). Atlet sepatu roda putra Papua Muhammad Bagus Laksmendra berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 16,276 detik sementara medali perak diraih atlet sepatu roda putra Papua Barat Ghufran Martianza (16,342 detik) dan medali perunggu diraih atlet sepatu roda putra Papua Raehan Julio (16,577 detik). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj
Jayapura (ANTARA) - Kontingen Kalimantan Timur meraih medali emas pertama di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua melalui cabang olahraga sepatu roda nomor Individual Time Trial (ITT) 500 meter putra.

Dalam perlombaan yang berlangsung di Klemen Tinal Roller Sport Arena, Kota Jayapura, Selasa, medali emas pertama bagi Kaltim itu dipersembahkan Anjang Pius Saruman setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 41,790 detik.

Medali perak nomor ini direbut atlet DKI Jakarta Barijani Mahesa Putra dengan catatan waktu 41,859 detik dan medali perunggu menjadi milik Sindu Adiluhung (Papua) yang membukukan waktu 42,190 detik.

Keberhasilan Anjang Pius Saruman meraih medali emas ITT 500 meter putra sekaligus memutus dominasi kontingen Papua dan DKI Jakarta yang mendulang emas di nomor-nomor 100 meter, 200 meter, 400 meter, dan eliminasi 15.000 meter.

Sementara di nomor ITT 500 meter putri, DKI Jakarta sukses mengamankan medali emas lewat kecepatan Farah Amalia Salsabila Putri yang mencatatkan waktu 46,132 detik.

Medali perak menjadi milik atlet Papua Dhinda Salsabila yang hanya terpaut 0,024 detik dari Farah Amalia. Sementara Sheila Mafitra Dewi dari Jawa Barat dengan catatan waktu 47,143 detik harus puas meraih medali perunggu.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA