RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Ketua KPU Sampaikan Kemungkinan Perubahan Rekapitulasi DPT Nasional

Ketua KPU Sampaikan Kemungkinan Perubahan Rekapitulasi DPT Nasional

30 Desember 2023 07:31 WIB
Ketua KPU Sampaikan Kemungkinan Perubahan Rekapitulasi DPT Nasional
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (tengah) saat melakukan konferensi pers, di Kantor KPU RI, Jakarta. Terbaru, ia menyampaikan kemungkinan Perubahan Rekapitulasi DPT Nasional (Foto: RRI/Dedi Hidayat)

KBRN, Jakarta: Sebanyak empat PPLN melakukan perubahan layanan pemilihan Pemilu 2024 dari tiga metode, berimbas pada rekapitulasi DPT nasional. Pernyataan tegas itu, diungkapkan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.

Dalam hasil rapat pleno terbuka KPU, Hasyim mengatakan, total pemilih dalam dan luar negeri 204.807.222 orang. Dengan komposisi, pemilih perempuan 102.588.719 (50.09 persen) dan pemilih laki-laki 102.218.503 (49,91 persen).

"(Kemudian) 823.236 TPS terbagi untuk TPS dalam negeri adalah 820.121 kemudian untuk luar negeri 3.075. Kami sampaikan substansi materi yang kita bahas dan kita tetapkan dalam rapat pleno terbuka untuk perubahan luar negeri," kata Hasyim dalam keterangan persnya, Sabtu (30/12/2023).

Konsekuensinya, Hasyim mengaku, nanti disampaikan pada bagian awal berita acara tentang rekapitulasi perubahan tetap tingkat nasional. Dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 akan mengalami perubahan.

"Demikian yang dapat kami sampaikan, sebelum nanti kami akan menandatangani berita acara. Kemudian menetapkan keputusan KPU tentang penetapan rekapitulasi DPT tingkat nasional," ucap Hasyim.

Sebelumnya, KPU menegaskan, terjadi TPSLN (tempat pemungutan suara luar negeri) menjadi 807 lokasi. Penurunan jumlah tersebut, dikarenakan empat PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) tidak memungkinkan melakukan metode TPSLN.

"Empat negara mengubah metode (pemungutan penghitungan suara) pemilu 2024. Yaitu PPLN Praha Republik Ceko, Hong Kong, New york dan Frankfrut Jerman," ujar Hasyim.

Tidak hanya TPSLN, Hasyim mengungkapkan, metode KSK (Kotak Suara Keliling) juga berkurang menjadi 1.582. Metode KSK yang berkurang itu, dari PPLN Phara Ceko dan Frankfrut Jerman.

"Kemudian, metode pos mengalami perubahan bertambah, semula 651 menggunakan metode pos. Kemudian, kita tetapkan menjadi 686 metode pos," ucap Hasyim.

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: witokaryono
Sumber: RRI