RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Pemerhati Politik Minta Capres-cawapres Ajak Anak Muda Berdialog

Pemerhati Politik Minta Capres-cawapres Ajak Anak Muda Berdialog

1 Januari 2024 12:29 WIB
Pemerhati Politik Minta Capres-cawapres Ajak Anak Muda Berdialog
Sejumlah petugas KPU Provinsi DKI Jakarta membentangkan spanduk dalam kampanye penggunaan hak pilih bagi warga pada Pemilu 2024. Kampanye tersebut dilakukan untuk meningkatkan partisipasi politik anak muda dan masyarakat, demi mengurangi potensi angka golput, di saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (21/5/2023) (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/rwa).

KBRN, Jakarta: Pemerhati politik Muhammad Yazid mengimbau para capres-cawapres berdialog dengan anak muda. Sebab, ia belum melihat ada komitmen capres-cawapres untuk melibatkan anak muda untuk membangun bangsa. 

"Anak muda jangan hanya dilibatkan sebagai cadangan. Ajak mereka memikirkan kepentingan bangsa," katanya saat berbincang dengan Pro3 RRI, Senin (1/1/2024).

Peneliti Network for Indonesian Democratic Society (Netfid) Indonesia ini menyarankan capres-cawapres perlu masif menggandeng organisasi kemahasiswaan untuk itu. Karena, menurutnya, anak-anak muda zaman sekarang memiliki pemikiran kritis dan sangat ekspresif.

"Latar belakang organisasi kemahasiswaan, aktivis memikirkan bangsa dari pada pribadinya. Jangan melihat anak muda hanya untuk sekedar mendapatkan suara," ucap Yazid.

Sejauh ini, Yazid menilai, capres-cawapres baru sebatas 'berlomba-lomba' mendapat suara anak muda. Capres-cawapres dinilainya belum serius merangkul anak muda untuk membangun Ibu Pertiwi.

"Suara kita, anak muda sangat penting sekali. Kita ketahui bersama, sebagian besar di Pemilu 2024 ini," ujar Yazid.​

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI