KBRN, Jakarta: Akademisi Pemerhati Kepemiluan Rafih Sri Wulandari mengharapkan, tahun baru 2024 membawa energi damai untuk pemilu. Rafih mengakui, suasana pemilu jelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 semakin panas.
"Pemilu tahun panas ini, semoga energinya damai. Semoga penyelenggara pemilu optimal, bisa (maksimalkan) sinergi KPU, Bawaslu, dan DKPP," kata Rafih saat berdialog dengan PRO3 RRI, Senin (1/1/2024).
Rafih mengharapkan, penyelenggara Pemilu 2024 dapat berjalan seiringan seirama. Dalam mewujudkan pemilu damai, KPU, Bawaslu, dan DKPP tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
"Semua harus bareng seirama, nggak bisa KPU, Bawaslu, DKPP jalan sendiri-sendiri. (Jika jalan sendiri-sendiri) dapat tidak maksimalnya penyelenggaran pemilu," ucap Rafih.
Pada Pemilu 2024 ini, Rafih menegaskan, penyelenggara pemilu dan pemerintah harus mampu membangun kepercayaan di masyarakat. Jangan sampai, Pemilu 2024 terjadi banyak golput, khususnya untuk Gen Z.
"Kalau KPU teknis (penyelenggaraan pemilu), kalau (urusan) sosialisasi (kepemiluan) itu Bawaslu. Ini bagaimana pola dibangun pemerintah, bagimana tingkatkan partisiasi masyarakat khsusnya Gen Z," ujar Rafih.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI