TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Mahfud Soroti Nilai Bung Hatta Terkait Kesederhanaan, Anti Korupsi Hingga Konsep Ekonomi dan Politik

Mahfud Soroti Nilai Bung Hatta Terkait Kesederhanaan, Anti Korupsi Hingga Konsep Ekonomi dan Politik

2 Januari 2024 20:45 WIB
Mahfud Soroti Nilai Bung Hatta Terkait Kesederhanaan, Anti Korupsi Hingga Konsep Ekonomi dan Politik

TVRINews, Jakarta

Calon Wakil Presiden dengan nomor urut 3, Mahfud MD memulai tahun 2024 dengan ziarah ke makam Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta atau dikenal dengan Bung Hatta, yang ditemani keluarga Bung Hatta.

Dalam kesempatan itu, Mahfud menyampaikan nilai-nilai luhur yang diterapkan oleh Bung Hatta, salah satunya adalah kesederhanaannya dengan menabung untuk membeli sepatu Bally.

"Beliau seorang wakil presiden mau membeli sepatu Bally saja tidak mampu dengan gajinya, sampai nabung nabung. Tapi ketika mau mampu membeli terjadi perubahan evaluasi rupiah, sehingga gajinya menjadi tidak cukup, sampai berhenti menjadi presiden tidak mampu membeli," kata Mahfud dalam keterangannya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada hari Selasa, 2 Januari 2024.

Kemudian, Mahfud menjelaskan terkait integritas anti korupsi bung Hatta yang diterapkan pada kehidupan sehari-harinya. Bung Hatta konsisten menolak menggunakan harta negara untuk kepentingan pribadi.

"Beliau sangat anti korupsi. Itu dibuktikan juga bahwa beliau tidak mau memakan menggunakan harta negara sepeserpun. Sehingga tindakannya untuk bersikap anti korupsi itu dibawa sampai wafat," ujarnya.

Selain itu, Mahfud menyoroti konsep ekonomi Bung Hatta. Beliau diakui sebagai peletak dasar-dasar koperasi di Indonesia, dengan konsep ekonomi koperasi.

"Konsep ekonomi koperasi adalah beliau yang pertama membawa, yang sampai sekarang semua pemerintah mengatakan itu adalah soko guru ekonomi Indonesia, siapapun pemerintahnya pasti membawa itu bung Hatta," ucapnya.

Sedangkan soal konsep politik, di tingkat internasional Bung Hatta meletakkan dasar diplomasi Indonesia dengan konsep politik bebas aktif.

"Konsep politik bebas aktif, berlayar diantara dua karang waktu itu adalah istilah bung Hatta, berlayar di antara barat dan timur, liberalisme Amerika dan komunisme Soviet, kita ada di tengah itu, konsepnya bung Hatta yang kita pakai sampai sekarang," jelasnya.

Pewarta: Krisafika Taraisya Subagio
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI