KBRN, Jakarta: Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mencatat, proses distribusi logistik Pemilu 2024 dalam negeri lebih berat daripada luar negeri. Selain itu, persoalan distribusi dalam negeri juga jauh lebih kompleks dibanding kasus Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taiwan.
"Dari sisi geografis tidak bisa dilalui lewat darat sepenuhnya, ini akan lebih kompleks. Jadi ini harus jadi catatan betul, kemarin ada distribusi logistik yang tidak didampingi oleh pengawas pemilu dalam distribusinya," kata Direktur Eksekutif Pembina Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati dalam dialog Pro3 RRI, Rabu (3/1/2024).
Menurut perempuan yang akrab disapa Ninis ini, jika hal tersebut diabaikan dikhawatirkan masyarakat akan menaruh curiga kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Oleh sebab itu, KPU harus transparan dalam proses distribusi logistik Pemilu 2024.
"Kita tidak ingin publik jadi curiga penyelenggaraan pemilu ini. Karena dalam pemilu ini yang menyatakan kepercayaan publik harus ada hasilnya," ucapnya.
Ninis pun mengingatkan KPU tentang proses Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 41 hari lagi. Terlebih pencoblosan akan dilakukan pada 14 Februari 2024.
"Harusnya ini menjadi refleksi betul yang disiapkan logistik mulai siap di hari-hari ini. KPU kan punya pegangan dalam bekerja harus taati prosedur ada aturan yang harus diikuti," ujarnya.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI
