KBRN, Jakarta: Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri untuk menjaga netralitas
menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Namun, jika ingin berpolitik maka sebaiknya berhenti sebagai ASN dan TNI/Polri.
"Undang-undang menegaskan ASN, TNI/Polri tidak boleh berpolitik. Kalau ingin berpolitik tanggalkan bajunya berhenti berhenti jadi ASN, berhenti jadi TNI/Polri," kata Guspardi dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Kamis (4/1/2024).
Guspardi mencontohkan dirinya dulu adalah seorang ASN dan menjadi dosen. Namun, karena berminat menjadi politisi maka ia berhenti menjadi ASN.
"Saya berhenti dan diberhentikan dengan hormat tanpa mendapatkan hak pensiun," ujarnya.
Guspardi meminta ASN dan TNI/Polri dapat bersikap bijak di saat pemilu ini. Apalagi, bermain dua kaki karena ingin naik jabatan sehingga tidak menjaga netralitas.
"Harus gentleman jangan pasang dua kaki karena ingin dipromosikan," ucapnya.
Di sisi lain, ia menyayangkan hukuman yang ringan bagi ASN dan TNI/Polri yang tidak netral. Seharusnya, kata dia, kalau ada yang melanggar netralitas maka harus dilakukan hukuman yang setimpal.
"Saya lihat karena hukumannya tidak berat, harusnya ada punish yang luar biasa," katanya.
Guspardi juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam mengawasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
"Makanya peran Bawaslu sebagai pengawas pemilu dalam memantau, menyelidiki dan menegur jika ada indikasi pelanggaran sangat penting sekali. Kapan perlu, menindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Supaya, timbul efek jera," ujarnya.
Pewarta: Iman
Editor: Nugroho
Sumber: RRI