"Kami hilang fokus di pertahanan saat awal dan akhir pertandingan," ujar Efri usai laga di Mimika Sport Complex, Mimika.
Menurut pria yang baru ditunjuk sebagai juru taktik Tangerang Hawks itu, kelengahan pada momen krusial mengubah jalannya pertandingan.
Pada kuarter pertama dan kedua, misalnya, Bangka Belitung tak tampil maksimal dan membuat mereka tertinggal jauh dari Sulawesi Utara masing-masing dengan skor 10-17 dan 22-46.
Akan tetapi, pada dua kuarter selanjutnya, Bangka Belitung mampu menunjukkan performa maksimal, bahkan bisa menyamakan kedudukan 77-77 pada kuarter keempat dan memaksakan digelarnya babak tambahan (overtime).
Namun, pada "overtime" itu, Babel yang beberapa kali unggul tak dapat mempertahankan kedudukannya sehingga kalah tipis 91-92.
Kemudian, hal lain yang disorot Efri Meldi dari skuadnya adalah tingginya tingka kesalahan (turnover/TO). Dalam partai versus Sulawesi Utara, jumlah TO Bangka Belitung mencapai 27.
"TO itu terlalu tinggi. Pertahanan lawan juga bagus hari ini," tutur dia.
Sementara pemain Kepulauan Bangka Belitung Antoni Erga menilai bahwa dia dan rekan-rekannya "terlambat panas" saat berjumpa Sulawesi Utara.
"Ritme tim sebenarnya sudah dapat, tetapi telat," tutur pemain klub Satya Wacana Saints Salatiga yang baru berusia 21 tahun tersebut.
Tim putra Sulawesi Utara menundukkan Kepulauan Bangka Belitung dengan skor 92-91 pada laga pembuka cabang olahraga bola basket 5x5 PON XX Papua di Mimika Sport Complex, Mimika, Rabu, yang harus dituntaskan lewat babak tambahan (overtime).
Pertarungan itu cukup ketat setelah Bangka Belitung mampu mengejar ketinggalan 24 poin dari Sulawesi Utara pada kuarter kedua.
Berikutnya, Sulawesi Utara akan berhadapan dengan Jawa Timur pada Kamis (30/9) mulai pukul 11.00 WIT.
Sementara Kepulauan Bangka Belitung akan melawan Bali mulai pukul 15.00 WIT.
Baca juga: Sulut tundukkan Babel 92-91 lewat babak "overtime" bola basket 5x5
Baca juga: Pelatih Sulawesi Utara akui timnya kelelahan saat hadapi Babel
Baca juga: Bola basket 5x5 putra DKI lumat Kalsel 97-23
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).