KBRN, Jakarta: Debat Calon Presiden Ke-3 Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah dimulai di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, sejak pukul 19.00 WIB. Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo mendapat kesempatan pertama dalam mengemukakan visi-misi terkait tema debat hari ini, Minggu (7/1/2024).
Tema Debat Ke-3 Pemilu 2024 adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.
Ganjar mendapat waktu 4 menit untuk mengemukakan visi-misi, yang berpasangan dengan Calon Wakil Presiden Mahfud MD, terkait seluruh tema debat.
Visi-misi Ganjar-Mahfud terkait tema Debat Capres Ke-3 Pemilu 2024:
Kami membaca dan juga mencatat, persoalan luar negeri, pertahanan, dan keamanan. Dan tentu saja kami akan menyampaikan poin per poin.
Yang pertama dengan politik luar negeri kita. Politik luar negeri kita adalah alat untuk negosiasi terhadap dunia luar, tapi kepentingan nasional harus nomor satu.
Kenapa itu menjadi penting? Karena kita mesti betul betul melakukan redifinisi terhadap politik luar ngeri kita, bebas aktif dan disesuaikan dengan kondisi kekinian.
Ini penting, karena apa? Karena kita perlu untuk memilih dan memilih, dan memprioritaskan yang menjadi kekuatan, keinginan, dari bangsa dan negara ini.
Rakyat butuh bekerja, rakyat butuh lapangan kerja lebih banyak. Investasi harus lebih banyak.
Maka, kita harus memperkuat infrastruktur diplomasi kita. Duta besar, para diplomat, dan tentu saja inilah yang harus kita berikan penugasan penugasan untuk menyelesaikan persoalan kepentingan nasional, dalam konteks kekinian.
Dan tentu saja kita tidak pernah lupa. Indonesia selalu setia dengan kesepakatan yang pernah diambil.
Dekolonisasi yang dilakukan, mendorong, meyakinkan kita semua untuk membebaskan seluruh bangsa. Tanpa boleh mengintervensi satu dengan yang lain.
Dan inilah komitmen kita kepada kemerdekaan Palestina, yang kita dukung terus menerus. Maka, kalaulah itu kita kerjakan, beberapa problem krisis iklim barang kali, akan kita selesaikan.
Dengan membawa pola pola diplomasi, sesuai dengan kekinian yang diperlukan. Atau, barang kali kepentingan UMKM yang mesti kita bawa ke dunia internasional.
Seperti praktik yang pernah kami lakukan di Jawa Tengah. Dan itu membikin masyarakat akan merasakan, politik luar ngeri jauh lebih baik.
Pertahanan. Sistem Pertahanan Rakyat Semesta mesti kita dorong, kita lapisi dengan pertahanan yang betul betul berlapis dan kita jadikan benteng pertahanan Nusantara, sebagai sebuh satu kesatuan.
Dan kita perlu penataan gelar pasukan, karena IKN menjadi pusat grativasi baru. Dan ini bagian dari antisipasi tarung global, antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.
Untuk itulah, pertahanan kita harus masuk pada lima titi. Dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata cyber, sensor quantum, dan sistem senjata autonom.
Dan itu bisa dilakukan, kalau anggaran Kemenhan itu satu sampai dengan dua persen PDB. Sehingga, AMF kita bisa tercapai, karena ini yang mengkhawtirkan di 2024.
Saya khawatir tidak akan tercapai. Untuk keamanan, terorisme, narkoba, di zaman online ada judi online, kekerasan seksual, ini mendapat perhatian, termasuk di PBU.
Maka, reformasi Kepolisian, betul betul harus mengantisipasi ini, dengan penguatan cyber system kita. Termasuk, pengembangan SDM cyber yang kuat.
Polisi yang menjadi pengabdi masyarakat, betul betul akan bisa mengayomi. Seperti kemudian, pada saat saya bertemu dengan Ibu Merry Hoegeng.
Bagaimana Ibu Merry menceritakan, polisi kita mengayomi dengan kesungguhan. Polisi kit hidup dengan sangat sederhana dan mereka punya integritas yang tinggi.
Sebagai anak polisi, saya paham betul, ini sesuatu yang sulit dan pasti akan bisa kita lakukan. Dan tentu saja, inilah capaian yang akan dilakukan oleh Ganjar-Mahfud.
Bismillah, Insyaallah, kami siap.
Pewarta: Denisa Tristianty
Editor: Bara
Sumber: RRI