RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Capres Punya Pandangan yang Sama Soal Anggaran Pertahanan

Capres Punya Pandangan yang Sama Soal Anggaran Pertahanan

8 Januari 2024 18:55 WIB
Capres Punya Pandangan yang Sama Soal Anggaran Pertahanan
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (tengah) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) dan capres nomor urut satu Anies Baswedan saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc)

KBRN, Jakarta: Pengamat Hubungan Internasional Muhammad Rum menilai para calon presiden (Capres) memiliki pandangan yang sama terkait anggaran pertahanan. Rum menilai para Capres sama-sama memiliki pandangan jika proporsi anggaran pertahanan nasional masih kurang.

"Proporsi anggaran 0,7 persen dari anggaran negara untuk pertahanan menurut ketiga calon semuanya mengatakan masih perlu ditingkatkan. Misalnya, salah satu calon berpendapat satu atau dua calon berpendapat sebaiknya mendekati satu persen," kata Rum yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada (UGM) saat berbincang bersama Pro3 RRI, Senin (8/1/2024). 

"Impactnya (dampaknya), tampaknya apapun yang nanti akan menjadi presiden sepertinya akan ada upaya. Bagaimana untuk meningkatkan anggaran tersebut," ujar Rum.

Menurutnya, apabila ada peningkatan anggaran pertahanan sangat besar, harapan dapat digunakan sebaik mungkin. Supaya bisa menciptakan dilema keamanan (security dilema).

"Security dilema itu adalah satu kondisi dimana ketika ada satu negara meningkatkan postur pertahanan melalui akuisi alutsista-alutsista. (Baik) yang bersifat agresif atau yang bersifat expansif," ucapnya.

Menurut Rum, hal itu akan dikhawatikan oleh negara-negara tetangga atau negara lain di kawasan yang memiliki persinggungan kepentingan. Sehingga negara dan pemerintah tersebut akan tercipta kekhawatiran terjadinya arms race (perlombaan senjata).

"Negara-negara di sekitar akan menyesuaikan diri dengan meningatkan anggaran pertahanan mereka dan membeli peralatan-peralatan lain, itu yang dikawatirkan. Sehingga tercipta yang disebut sebagai dilema keamanan dan itu akan menciptakan ketegangan yang lebih tinggi," katanya.

Pewarta: Tegar
Editor: Beri
Sumber: RRI