Sejumlah atlet yang berlaga di PON, terutama pada cabang olahraga luar ruangan sebelumnya sempat mengeluhkan cuaca panas terik di Papua.
Namun menurut Sub Koordinator Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jayapura Ezri Ronsumbre, cuaca panas terik saat ini merupakan kondisi yang wajar karena Papua masih dilanda musim kemarau. Musim hujan di Jayapura diperkirakan terjadi pada Desember.
Cuaca terik ini, lanjut dia, memang bakal terjadi di klaster penyelenggaraan PON, terutama Kota dan Kabupaten Jayapura.
Selain itu, cuaca panas terik juga disebabkan karena posisi semu matahari saat ini tepat berada di ekuator dan bergerak menuju selatan Papua.
“Ini (cuaca terik) memang siklus tahunan dan bukan di luar kebiasaan. Untuk sekarang September, semu matahari berada persis di ekuator, dan sekarang bergerak ke arah selatan Papua. Jadi memang belahan bumi bagian selatan akan lebih banyak menerima sinar matahari,” ujar Ezri kepada Antara, Rabu.
Sementara itu, suhu di Kota dan Kabupaten Jayapura, kata dia, saat ini berada di kisaran 32 hingga maksimal 33 derajat.
Dia mengimbau para atlet terutama yang bertanding di arena luar ruangan untuk menjaga kondisi agar bisa tetap tampil maksimal dan tidak mengalami dehidrasi.
“Perbanyak minum air putih supaya jangan dehidrasi, lalu menggunakan sunscreen karena memang terik, panasnya langsung menyengat dan terasa langsung di terik. Jadi perlu melindungi diri saja dengan perbanyak air putih dan melindungi kulit supaya jangan terbakar,” tutup dia.
Baca juga: Cara Aldila Sutjiadi antisipasi cuaca panas terik Papua
Baca juga: Tim panjat tebing Kaltim mulai adaptasi cuaca Mimika
Baca juga: BMKG kawal informasi cuaca seluruh klaster pertandingan PON
Baca juga: BBMKG Jayapura sediakan prediksi cuaca khusus selama PON Papua
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).