KBRN, Jakarta: Bawaslu RI mengharapkan, KPU RI mau memberikan akun dan akses Sistem Informasi Logistik (Silog). Akses Solig itu, agar Bawaslu juga bisa memonitoring proses distribusi logistik Pemilu 2024.
Jika tidak diawasi, pengawasan distribusi logistik pada Pemilu 2024 tidak maksimal. Terlebih, Bawaslu sejauh ini menemukan sejumlah masalah dalam penyaluran logistik pemilihan.
"Ada situasi Silog tidak bisa diakses oleh Bawaslu. Tetapi situasi ini tidak membuat kendor untuk melakukan pengawasan," kata komisioner Bawaslu Lolly Suhenty dalam keterangan persnya, Selasa (9/1/2024).
Soal distribusi logistik, Lolly mengungkapkan, Bawaslu menemukan sejumlah masalah seperti kotak suara rusak. Kotak suara rusak itu, terjadi di 177 kabupaten-kota atau 34,5 persen.
"Hasil pengawasan menemukan bilik suara rusak di 61 kabupaten/kota (11,9 persen) di tahap satu. Ada juga kerusakan pada tinta yang ditemukan di 124 kabupaten/kota (24,1 persen)," ucapnya.
Tidak hanya itu, ia menuturkan, segel rusak juga ditemukan di 30 kabupaten/kota atau 5,9 persen. Hingga kesalahan tempat tujuan distribusi logistik tahap I yang terjadi di 10 kabupaten/kota.
"Adapun hasil pengawasan logistik di luar negeri oleh 49 Pengawas Pemilu (Panwaslu). Luar Negeri dari 61 perwakilan, tercatat sejumlah temuan bermasalah," ujar Lolly.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Mosita
Sumber: RRI