KBRN, Jakarta: Fenomena nazar pemilu oleh netizen dengan hastag #nazarpemilu di media sosial menjadi fenomena baru dalam sejarah pemilihan umum di Indonesia. Hal ini terpantau jelas di media sosial atau medsos, bahkan menjadi topik terkini sejak beberapa hari lalu.
Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sudirman Said melihat ramainya rakyat bernazar untuk kemenangan paslon nomor urut 1 dalam Pilpres 2024. Para netizen menyampaikan nazarnya jika paslon AMIN menang dalam Pilpres 2024.
"Melihat nazar pilpres sebagai trending topic, kita dapat menyimpulkan bahwa ada harapan sekaligus optimisme rakyat yang demikian tinggi. Dimana mengharapkan kemenangan bagi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Sudirman Said, Rabu (10/1/2024).
Sudirman lalu mencontohkan beberapa bentuk nazar yang dipantaunya di medsos. Misalnya, tukang ojek online akan menggratiskan penumpangnya setiap Jumat selama satu bulan, dan setiap tanggal 1 selama setahun.
Ada pula pendukung AMIN yang akan membagikan sembako 25 paket berisi beras 5 kg, gula 2 kg, minyak 2 liter. Dan juga uang Rp50.000 ke kaum dhuafa di sekitar tempat tinggalnya.
Lebih lanjut soal fakta dan latar belakangnya, menurut Sudirman, fenomena nazar pemilu merupakan cerminan adanya upaya keras dan optimisme tinggi AMIN bakal memenangi Pilpres 2024. Dan ini demi hadirnya perubahan menuju kondisi Indonesia adil makmur untuk semua.
Kesukarelawanan dan militansi warga, khususnya para simpul relawan sebagai pejuang perubahan itu merupakan wujud dukungan terhadap Anies-Muhaimin (AMIN). Pasalnya, mereka memahami keterbatasan logistik kampanye paslon 01.
"Gerakan rakyat terus melahirkan kreativitas baru dalam dukungan kepada AMIN, terakhir nazar pemilu. Atas semua ini, dalam benak saya tersimpan tanda tanya sekaligus harapan besar; jangan-jangan rakyat sudah demikian tak tahan menunggu lahirnya perubahan," ucap Sudirman.
Menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, rakyat tak lagi tahan akan kondisi demokrasi yang memburuk. Juga menolak perilaku elite politik yang cenderung ugal-ugalan dan tindakan yang mengabaikan norma-norma kepatutan.
"Dalam suasana batin demikianlah rakyat membangun komitmen, bahu-membahu bersama orang banyak untuk menaruh apa saja sebagai alat untuk menyukseskan perjuangan. Nazar pilpres adalah salah satunya," ujarnya.
Pewarta: Ryan Suryadi
Editor: Bara
Sumber: RRI