TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Prabowo Menyoroti Pengelolaan Pangan di Era Soeharto dan Dampak Neoliberalisme

Prabowo Menyoroti Pengelolaan Pangan di Era Soeharto dan Dampak Neoliberalisme

12 Januari 2024 12:49 WIB
Prabowo Menyoroti Pengelolaan Pangan di Era Soeharto dan Dampak Neoliberalisme

TVRINews, Jakarta 

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengulas program Bulog pada masa pemerintahan Presiden kedua RI, Soeharto, yang menurutnya berhasil dalam mengelola sektor pertanian. Prabowo menyatakan pada masa itu, Bulog berhasil menjalankan operasi pengendalian harga hasil produksi petani sebelum krisis moneter melanda.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo saat memberikan tanggapan dalam dialog capres bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat 12 Januari 2024, setelah Salah satu pengurus Kadin menanyakan produksi dan kemandirian pangan, serta cara meningkatkan pendapatan petani.

"Inilah yang saya maksud bahwa kita harus berpihak dari falsafah dulu. Falsafah, baru menghasilkan strategi. Jadi masalah pangan, masalah pertanian, adalah masalah hidup dan matinya suatu bangsa. Berarti ini masalah strategis, ini tidak boleh diperlakukan sebagai masalah niaga," ungkap Prabowo.

Prabowo menyampaikan keprihatinannya terkait penurunan jumlah petani. Ia menilai hal ini sebagai dampak dari sistem ekonomi neoliberal.

"Jadi itu benar kenapa berkurang petani karena anak-anak muda melihat orang tuanya tidak untung, hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok dan bahwa alam neoliberal ini membuat anak petani sulit dia dapat sekolah bagus karena semua dianggap harus, dianggap free market. Free market benar, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," katanya.

Prabowo kemudian menyoroti pengelolaan pertanian pada masa Bulog era Soeharto. Ia mengungkapkan bahwa pada masa itu, Bulog melaksanakan operasi pengendalian untuk menjaga agar harga di tingkat petani tetap menguntungkan dan harga di tingkat konsumen terjaga.

"Makanya pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto kenapa dibongkar? Yang benar waktu itu Bulog melaksanakan suatu operasi pengendalian kalau harga untuk petani kurang baik bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi waktu itu kita menyerah kepada IMF ya kan?," tandasnya.

Pewarta: Ahmad Fajarullah
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI