"Atlet sepatu roda Malut Nurul Nazwa mampu menyumbangkan medali pertama untuk Malut, dan ia kali perdana ikut PON mampu meraih medali. Ini menjadi awal yang baik bagi Malut dalam perolehan medali," kata Ketua Pengprov Sepatu Roda Malut Husni Bopeng saat dihubungi dari Ternate, Kamis.
Menurut dia, Nurul Nazwa turun di kelas ITT 200 meter putri dan mampu keluar sebagai pemenang ke tiga dengan mencatatkan waktu 17.860 detik, dimana pada kelas ITT 100 meter putri, ia gagal naik podium karena insiden transponder tidak terbaca.
Namun pada kelas berikutnya, ia mampu bangkit berkat dukungan dari seluruh masyarakat Maluku Utara.
Dia pun mengungkapkan kehadirannya di GOR Sepatu Roda Buper Jayapura bertujuan untuk memberikan dorongan motivasi bagi atlet sehingga mampu meraih medali. Namun ia menilai prestasi tersebut merupakan hasil dari doa dan dukungan masyarakat serta kegigihan pelatih dalam memberikan bimbingan.
Baca juga: Mahasiswa Vokasi UI raih medali emas dan perak sepatu roda PON Papua
Baca juga: Jadwal PON Papua 30 September: Judo dan sepatu roda lumbung emas
Husni mengakui raihan medali perdana itu membuat kebanggan tersendiri bagi cabang sepatu roda, karena di tengah keterbatasan sarana dan prasarana, atlet tetap mampu bersaing dengan daerah-daerah yang punya kesiapan dan kelengkapan yang lebih memadai.
"Kami patut bangga. Kita pulang dengan kepala tegak karena membawa pulang medali. Meski kita belum punya arena sepatu roda, tapi kita mampu bersaing. Dengan hasil ini, ke depannya Pengprov Sepatu Roda Malut bakal meminta kepada Pemprov Malut untuk memperhatikan cabang olah raga yang berprestasi dengan menyediakan sarana pendukung demi perkembangan atlet," ujar Husni.
Sementara itu, pelatih tim sepatu roda Malut Adi Hariyadi menambahkan peran pemerintah daerah dalam menyiapkan arena setiap cabang olahraga sangat penting, dan sarana pendukung itu sendiri sangat penting bagi atlet agar berkembang, sehingga ke depannya mereka siap bersaing dengan provinsi lain di Indonesia.
Di sisi lain, KONI Malut menyatakan telah menyediakan anggaran sebesar Rp1 miliar bagi atlet yang berpartisipasi pada PON Papua.
Ketua KONI Malut Djafar Umar memastikan bonus telah disiapkan sebesar Rp1 miliar dengan rincian untuk peraih medali emas sebesar Rp150 juta, medali perak Rp100 juta dan peraih medali perunggu sebesar Rp50 juta.
Oleh karena itu, KONI Malut berharap agar atlet-atlet yang mewakili Malut pada PON Papua terus menunjukkan sportivitas dan dedikasi mereka guna mengharumkan nama Malut.
Baca juga: Sepatu roda DIY masih incar tambahan dua medali PON Papua
Baca juga: Perserosi nilai kemampuan atlet sepatu roda tiap daerah mulai merata
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).