Dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri yang diterima di Jakarta, Kamis, Sigit mengatakan pemerintah menyetujui PON XX Papua dihadiri penonton dengan kapasitas 25 persen dan sudah divaksinasi dosis kedua.
Baca juga: Cakupan vaksinasi di daerah penyelenggara PON XX sudah 60 persen lebih
Untuk itu, kata Sigit, percepatan vaksinasi dosis kedua perlu dilakukan guna mencegah transmisi atau penularan COVID-19 saat laga PON XX Papua dilaksanakan.
"Saat ini wilayah Papua sedang dilaksanakan PON XX dimana ketentuan dari pemerintah terkait masyarakat yang akan menonton menjadi suporter wajib vaksin dua kali. Ini harus dilakukan untuk mencegah transmisi atau penularan yang tentunya akan memunculkan klaster kerumunan," kata Sigit di Papua.
Dalam tugas kerja di Papua, Sigit mendapatkan laporan dari jajaranya yang bertugas di wilayah yang menjadi arena penyelenggaraan PON XX Papua, yakni di Mimika, Keerom dan Jayapura.
Dari laporan tersebut, Sigit meminta agar target capaian vaksinasi di arena PON XX Papua di Mimika ditingkatkan minimal 70 persen masyarakat sudah divaksin.
Sedangkan di Keerom, Sigit mendapatkan data bahwa sudah 70 persen masyarakat sudah divaksin. Hal ini diapresiasi dan meminta jajaran memastikan agar masyarakat yang akan menonton pertandingan PON XX Papua sudah divaksin dosis kedua.
"Kemudian pastikan masyarakat Keerom yang datang ke venue terdekat betul-betul sudah divaksin. Ini jadi kerja keras kita semua dan rekan-rekan sudah mampu menghadapi kendala yang ada. Saya hargai kerja keras rekan-rekan semua yang saya yakin tidak mudah melakukan vaksinasi di wilayah masing-masing," kata Sigit.
Baca juga: Polri percepat vaksinasi di Mimika jelang PON XX Papua
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi di Jayapura, Sigit menilai perlu strategi khusus agar mempercepat vaksinasi di ibu kota Papua tersebut.
"Dari laporan tim yang ada memang perlu ada strategi dari mulai sifatnya situasional maupun door to door. Oleh karena itu seluruh strategi harus betul-betul dilaksanakan," katanya.
Jenderal bintang empat itu juga memerintahkan jajarannya untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksin dua kali menjadi syarat agar bisa menyaksikan pertandingan PON XX Papua secara langsung di arena.
Selain memberikan pemahaman, lanjut Sigit, jajaran TNI-Polri juga membuka gerai-gerai vaksin di lokasi arena pertandingan agar masyarakat yang belum vaksin bisa terlayani dengan baik, sehingga bisa memenuhi syarat menonton pertandingan secara langsung.
"Pemahaman ini mohon diinfokan ke masyarakat sehingga masyarakat yang menonton dipastikan sudah vaksin dua kali. Ini semua dilakukan untuk mencegah agar transmisi penularan COVID-19 bisa kita jaga karena terjadi kerumunan yang mau tidak mau itu berpotensi menimbulkan terjadinya transmisi COVID-19," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, mantan Kabareskrim Polri ini mengimbau kepada masyarakat untuk tak ragu mengikuti vaksinasi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa menonton cabang olahraga favorit di PON.
Selain bisa menonton pertandingan secara langsung, Kapolri menyebut vaksinasi juga dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap ancaman penularan COVID-19.
"Pada saat cabang olahraga yang menjadi favorit masyarakat Papua dan kemudian kesebelasan kita masuk final masyarakat bisa ikut menonton langsung dan syarat harus vaksin dua kali. Yang masih ragu jangan takut karena vaksin ini diberikan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap ancaman COVID-19 dan jangan lupa tetap memakai masker," katanya.
Baca juga: Tito ajak semua pihak dukung percepatan vaksinasi di Papua
Baca juga: Waka Polri kunjungi Gerai Vaksinasi Presisi di Jayapura
Baca juga: Dinkes Papua klaim vaksinasi dua klaster di atas 50 persen
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).