RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Kampanye Ganjar-Mahfud Direncanakan, Tidak Selalu ke Daerah Bencana

Kampanye Ganjar-Mahfud Direncanakan, Tidak Selalu ke Daerah Bencana

15 Januari 2024 11:03 WIB
Kampanye  Ganjar-Mahfud Direncanakan, Tidak Selalu ke Daerah Bencana
Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Emrus Sihombing dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (15/1/2024). Emrus mengatakan kampanye pasangan Ganjar-Mahfud tidak selalu ke daerah bencana, tapi direncanakan. (Foto: RRI NET)

KBRN, Jakarta: Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Emrus Sihombing mengatakan kampanye pasangan Ganjar-Mahfud tidak selalu ke daerah bencana. Melainkan, kampanye itu telah direncanakan sebelum suatu daerah terkena bencana alam.

"Bencana kan kita tidak tahu kapan terjadi. Tetapi tiba-tiba ada bencana boleh dong kita fokus ke sana," kata Emrus dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (15/1/2024).

Hal itu, kata dia, masyarakat yang terkena musibah, maka ada skala prioritas yakni erdasarkan urgenisitas atau peristiwa yang baru terjadi.  "Jadi direncanakan atau tidak direncanakan, ketika ada bencana yang dihadapi masyarakat, TPN langsung terjun ke lokasi bencana," ujarnya.

Menurutnya, terjunnya TPN Ganjar-Mahfud ke lokasi bencana itu bukan untuk melakukan pencitraan, tetapi, menimbulkan citra positif di masyarakat. "Tapi citra bukan tujuan tetapi citra sebagai konsekuensi pada kita membantu masyarakat," ucapnya. 

Di sisi lain, Emrus Sihombing tidak mempersoalkan adanya atribut yang dibawa. Saat memberikan bantuan kemanusiaan ke daerah yang tertimpa bencana. 

"Tidak ada salahnya ketika memberikan bantuan, memberikan atribut. Tetapi salah juga kalau tidak memberikan bantuan, dua hal itu bisa dilakukan," ujarnya.

Yang terpenting, kata dia, ada keberlanjutan memberikan perhatian kepada korban bencana alam. Hal itu demi meringankan beban rakyat yang tertimpa musibah. 

Selain itu, Emrus menjamin pasangan Ganjar-Mahfud selalu bersama rakyat. Menurutnya, basis politik Ganjar-Mahfud berdasarkan ideologis dan bukan politik pragmatis. 


Pewarta: Iman
Editor: witokaryono
Sumber: RRI