KBRN, Jakarta: Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menggelar diskusi bertajuk 'Catatan Awal Tahun Perludem, Tahun 2024 Puncak Penyelenggaraan Pemilu: Konsolidasi Demokrasi atau Kemunduran. Acara ini membahas kurangnya debat Pilpres 2019 dalam melibatkan partisipasi publik.
Perludem menyoroti fenomena debat Pilpres 2024 yang kerap berpolemik jelang acara. Manajer Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil mengatakan, KPU mestinya punya waktu yang panjang untuk menyiapkan desain debat.
Sehingga, kata dia, ada waktu untuk melibatkan partisipasi publik. "Soal debat publik yang dipersiapkan terlalu mepet dengan hari H penyelenggaraan," katanya dalam diskusi yang digelar Minggu (15/1/2024).
"Secara otomatis ini menghambat partisipasi juga ruang partisipasi masyarakat." Menurut Fadli, masyarakat dapat diberi ruang untuk menyampaikan catatan hingga pertanyaan kepada para pasangan capres-cawapres.
Hal itu penting untuk melihat sejauh mana kontestan mengemukakan gagasan-gagasannya merespons pertanyaan publik. "Menyampaikan masukan catatan terkait dengan tema-tema yang bisa diberikan untuk ditanyakan dalam forum debat," ujarnya.
Untuk diketahui, KPU menyelenggarakan lima debat Pilpres 2024. Saat ini debat telah berjalan sebanyak tiga kali dan tersisa dua kali lagi.
Debat keempat Pilpres 2024 khusus cawapres akan digelar pada Minggu (21/1/2024). Temanya antara lain "Pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa".
Debat kelima Pilpres 2024 berlangsung pada Minggu (4/1/2023). Dengan tema "Kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi".
Pewarta: Alwan Shaddam
Editor: Mosita
Sumber: RRI